SEMARTARA – Pekerjaan mengolah hewan kurban biasa dilakukan pria. Namun di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas 2 A Tangerang, urusan mengolah hewan kurban bukan hal aneh.
Sebanyak 5 sapi dan 15 kambing diolah warga binaan perempuan untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat setempat. Kepala LPP Kelas 2 A Tangerang, Herlin Candrawati mengungkapkan, tradisi mengolah hewan kurban di tempatnya biasa dilakoni perempuan. Mereka, kata Herlin, ditugaskan menguliti, memilah bagian kurban hingga membagikannya.
Herlin menyebut, sejumlah hewan kurban tersebut akan dibagikan kepada fakir miskin serta warga setempat. Pihkanya juga membagikan daging kurban tersebut ke warga binaan untuk dijadikan olahan makanan.
“Sebagian besar pasti kita serahkan ke fakir miskin, sebagian ke sekitar sini, termasuk yang mengangkut sampah, kemudian masyarakat sekitar. Kalau ada lebihnya sedikit paling kita buat sop untuk seluruh warga binaan,” tambah Herlin, Minggu (11/8/2019).
Tradisi mengolah hewan kurban dan dijadikan olahan makanan bukan barang biasa bagi warga binaan. Pasalnya, momen tahunan ini jadi ajang perekat persaudaraan antarwarga binaan. Salah satu warga binaan, Maria, mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Sudah biasa kita mas olah hewan kurban, senang lah bisa terlibat, asyik aja bareng-bareng gini,”katanya sambil mencincang daging. (irfan)
Respon (1)