Benyamin Beri Perhatian Khusus kepada Guru Tidak Tetap

SEMARTARA – Setelah melewati berbagai polemik yang terjadi, Dunia Pendidikan Tangerang Selatan (Tangsel) mendapatkan perhatian khusus dari Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie. Pada kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Benyamin berikan pembinaan kepada Guru Tidak Tetap di Graha Widya Bakti, pada hari Selasa,(6/8/2019).

Sebagai pembuka, Benyamin menyampaikan perjuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Ia mengungkapkan keinginannya untuk memberikan legalitas penuh kepada para guru yang belum berada di dalam naungan dinas.

“Kita tentunya memiliki keinginan untuk memberikan naungan kepada bapak dan ibu guru sekalian. Akan tetapi kita memiliki keterbatasan untuk melakukan hal tersebut.” ungkap Benyamin.

Walaupun begitu, Ia menyampaikan bahwa tahun ini Pemkot Tangsel telah meminta peningkatan kuota pada penerimaan CPNS mendatang. Ia berencana membuka kuota CPNS hingga 500 orang. Kuota ini akan diporsikan untuk tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

“Kita sudah mengirimkan surat kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia. Kita telah meminta peningkatan kuota CPNS hingga 500 orang yang dibagi untuk tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan tenaga teknis.” jelas Benyamin.

Selain itu, Benyamin juga mengungkapkan kegundahannya terhadap polemik yang terjadi di dunia pendidikan. Ia menegaskan bahwa permasalahan yang dilakukan oleh anak-anak didik adalah tanggung jawab dari guru.

“Kita telah melihat berbagai permasalahan yang dilakukan oleh anak didik kita, misalnya, penyimpangan penggunaan teknologi komunikasi, bullying, tawuran, dsb. Ini semua adalah tanggung jawab kita semua untuk diperhatikan.” tegas Ben.

Ia mengajak para guru untuk mensosialisasikan gerakan 18-20. Gerakan 18-20 ini mendorong orang tua dan murid untuk lebih aktif berkomunikasi selama pukul 18.00-20.00. Hal itu dapat dilakukan dengan menon-aktifkan semua gadget pada pukul tersebut. Selain itu, ia juga memberikan peluang apabila para guru mau memberikan pelajaran tambahan kepada para siswa. Sehingga para siswa dapat mengalihkan perhatiannya ke hal-hal yang lebih positif. (Tio)

Tinggalkan Balasan