Berita  

Puluhan WBP Tangerang Ikut Uji Sertifikasi Tata Kecantikan

“… agar mereka akan menjadi aset bagi masyarakat aset bangsa ini untuk menatap kehidupannya dalam rangka membangun bangsa,”Kakanwil Kemenkumham Banten, Imam Suyudi

SEMARTARA – Tampil menarik dan menawan barangkali sudah menjadi kebutuhan wanita. Kebutuhan ini dijadikan peluang usaha oleh sejumlah warga binaan di Tangerang. Sebanyak 30 warga binaan perempuan (wbp) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas 2 Tangerang mengikuti uji kompetensi tata kecantikan kulit, Jumat (28/6/2019).

Tak tanggung-tanggung, perusahaan kosmetik terkemuka digandeng untuk menempa dan menguji mereka. Uji kompetensi Tata Kecantikan Kulit Level 2 yang diampu La Tulipe ini digelar guna memandirikan para warga binaan. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Imam Suyudi berharap warga binaan bisa berkehidupan normal seusai menjalani masa hukuman.

“Saya berharap bahwa semua yang mengikuti khususnya adalah warga binaan Pemasyarakatan yang ada di Lapas perempuan ini bisa lulus dan akhirnya mereka bisa menggunakan keahliannya itu untuk berinteraksi dengan masyarakat untuk menjalankan profesinya sebagai ahli kecantikan, ahli terapis di luar, agar mereka akan menjadi aset bagi masyarakat aset bangsa ini untuk menatap kehidupannya dalam rangka membangun bangsa, saya kira itu,” terangnya.

Lebih dari itu, warga binaan juga diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan dengan keterampilannya tersebut. Sejauh ini, kata Imam, Kanwil Banten telah membuka sejumlah sentra untuk menampung keterampilan dan keahlian warga binaan di sekitar Lapas di Banten.

“Umpama salon ataupun tempat-tempat yang bisa kita bangun yang sekarang ada di luar Lembaga ini, walaupun masih dalam Kompleks, itu yang akan ditata sebagai media interaksi, media integrasi bagi mereka mempraktikkan keterampilan,” imbuhnya.

Pembekalam keterampilan telah diterima para peserta uji kompetensi tersebut selama enam bulan. Kepala LPP Kelas 2 Tangerang, Herlin Candrawati menerangkan, pihaknya melakukan seleksi untuk memastikan pelatihan yang diberikan tidak sia-sia. Para peserta pelatihan dan uji kompetensi dijaring dengan cara penelusuran minat dan bakat.

“Ini menggunakan anggaran yang tidak sedikit. Kalau dihitung budget perorangan itu bisa sampai lima belas juta. Ini adalah kesempatan emas bagi warga binaan yang sudah kita assessment dan memang yang bersangkutan mempunyai talenta di bidang kecantikan,” imbuh mantan Karutan Pondok Bambu, Jakarta Timur tersebut.

Herlin menambahkan, kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama pihaknya dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, serta La Tulipe.

“Dibiayai oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan La Tulipe, kami menyiapkan tempat dan SDM nya untuk kita latih dan kita uji,” tuturnya. (irfan)

Tinggalkan Balasan