Jaga Keutuhan NKRI, Anggota Forbes ACC-J2P Dibekali Nilai Pancasila

SEMARTARA, Tangerang – Anggota Forum Bersama (Forbes) Aksi Care Center (ACC) Jokowi 2 Periode (J2P) Provinsi Banten, dibekali muatan nilai-nilai Pancasila, pada Sabtu (5/1).

Bertempat di Gedung Serba Guna RW 06, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, penguatan nilai-nilai Pancasila ini ditujukan kepada puluhan anggota yang secara langsung disampaikan oleh Dewan Pembina Forbes ACC-J2P Provinsi Banten, Irjen Pol Anton Charlyan.

Anton yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat ini menyampaikan bahwa pentingnya para anggota Forbes ACC-J2P Provinsi Banten memahami nilai-nilai Pancasila adalah untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Terlebih, kata Anton, pesatnya pembangunan baik nasional dan daerah perlu juga ditopang oleh pembangunan ideologi kebangsaan. “Pembangunan ideologi kebangsaan itu penting, karena di dalam lagu Indonesia Raya juga tercantum kalimat bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya,” ungkap Anton dalam sambutannya.

“Apalagi di dalam era politik ini banyak diisukan masalah ideologi, jadi kita bukan hanya sekedar bertarung di fisik tapi juga bertarung di ideologi. Sebab sekarang ini banyak yang menjual agama untuk kepentingan tertentu,” ujarnya menambahkan.

Agama, menurut Anton, adalah hal yang suci dan tidak perlu dipakai untuk kepentingan politik suatu golongan tertentu. Pasalnya, bila agama dipakai untuk berpolitik itu adalah sesuatu yang naif, dan akan berdampak pada masyarakat.

“Maka dari itu kami memberikan materi penguatan ideologi terkait dengan NKRI ini harga mati dan tidak bisa diganggu gugat, jadi tidak ada lagi bentuk negara yang lain. Karena pendiri bangsa Indonesia sendiri sudah sepakat kalau bentuk negara ini adalah NKRI,” tuturnya.

Ia menghimbau agar pemerintah menggencarkan pembangunan dan penguatan ideologi kepada masyarakat luas, terlebih dalam hal anggaran. Sebab, kata Anton, pembangunan fisik berupa infrastruktur saja tidak cukup dalam membangun Indonesia terutama di daerah.

“Melihat perkembangan situasi, melihat jiwa dan ideologi masyarakat kita yang rapuh, akan berdampak pada bangsa dan negara,” tandasnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan