SEMARTARA, Tangerang – Sejumlah aktivis yang mengatasnamakan dirinya sebagai front gerakan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi di depan gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (28/11).
Aksi tersebut seiring dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangsel, yang genap menginjak usia 10 tahun tepatnya pada Senin (26/11) lalu. Kegiatan aksi yang bertitik kumpul di Halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, diikuti puluhan mahasiswa.
Ketua Umum HMI Kolega sebagai kordinator aksi, Umar Wala mengatakan, di usianya yang ke 10 tahun, tidak sedikit masalah yang terjadi di Kota Tangerang Selatan. Hal itu menurutnya perlu dibenahi dan segera diperbaiki.
“Dari mulai birokrasi, penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan anggaran daerah, hingga kinerja pemerintah daerah yang sangat penting untuk diawasi dan dievaluasi oleh semua pihak,” kata Umar, saat aksi di depan Puspemkot Tangerang Selatan. “Kami mengajak semua kader HMI untuk bergabung dan turun melakukan aksi,” lanjutnya.
Dalam konteks Tangerang Selatan, kata Umar, masalah paling akut yang sifatnya merugikan banyak orang adalah masalah penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), salah satunya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DPMP3AKB).
“Sebagaimana salah satu OPD yang sedang kami kaji yaitu DPMP3AKB,” jelasnya. Sebab kata dia, DPMP3AKB tidak mematuhi aturan yang tercantum dalam Undang-Undang (UU) Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Daerah (Perda) dan atau Peraturan Walikota (Perwal). “Seharusnya DPMP3AKB dalam melaksanakan program-programnya tunduk dan patuh pada aturan,” tandasnya.
Adapun tuntutan aksi tersebut di antaranya:
1. Mendorong untuk memperbaiki sistem pemerintahan.
2. Usut tuntas penyalahgunaan wewenang yang dilakukan semua OPD Termasuk DPMP3AKB Kota Tangerang Selatan.
3. Usut tuntas kasus penyalahgunaan anggaran dari semua OPD dan pejabat pengelola keuangan daerah. (Helmi)