Gelar Seminar, PWI Ajak Pelaku Usaha Melawan Hoax

SEMARTARA, Jakarta – Berita Hoax menjadi persoalan serius di era digital saat ini. Sebab, berita hoax dapat berdampak negatif di lingkungan masyarakat, baik itu di jagat maya maupun kehidupan nyata.

Tak ayal, banyak kasus buruk yang terjadi karena berita hoax. Terlebih di tahun politik ini, semakin banyaknya oknum yang secara sengaja memanfaatkan hoax untuk kepentingan tertentu.

Untuk mengatasi hal tersebut, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengadakan seminar nasional bertajuk Pers Indonesia Melawan Berita Hoax, di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Kamis (22/11).

Dengan mengusung tema ‘Seberapa Berbahayanya Hoax Itu Mempengaruhi Ekonomi di Indonesia’, kegiatan tersebut turut dihadiri para pelaku usaha, direktur perusahaan, regulator dan sejumlah mahasiswa.

“Di era media sosial seperti saat ini, sebaran hoax (berita bohong) menjadi sesuatu yang sangat serius. Dampaknya dapat mengacaukan masyarakat, tidak hanya di jagat maya, melainkan juga di kehidupan nyata,” kata Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari dalam sambutannya.

“Akhir-akhir ini hoax menjadi perbincangan serius di negara ini seiring dengan maraknya berita palsu di jagat media sosial. Keberadaannya pun semakin meresahkan dan dinilai menjadi ancaman serius bagi stabilitas keamanan dan ekonomi nasional,” ujar Atal menambahkan.

Wajar saja, lanjut Atal, Presiden Joko Widodo begitu khawatir terhadap berita bohong atau hoax, karena akan berdampak bagi stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia.

“Dalam konteks ekonomi, hoax punya efek yang besar terhadap perekonomian. Hoax mampu mempengaruhi ekspektasi dan perilaku masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan berekonomi,” pungkasnya.

Adapun kegiatan terselenggara atas kerjasama PWI Pusat bersama Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank BCA dan Pertamina.

Kegiatan juga menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Dirjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Niken Widiastuti, Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, dan Praktisi Media Sosial, Nukman Luthfie dan diskusi panel ini di moderatori oleh pemimpin redaksi Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan. (Helmi/Rls)

Tinggalkan Balasan