Opini  

Perkembangan Teknologi Digital dan Tantangan Komunikasi Masyarakat Modern

Perkembangan teknologi digital mengubah komunikasi masyarakat, tantangan literasi digital dan etika pun penting diperhatikan.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah pola komunikasi masyarakat, membuka peluang partisipasi aktif sekaligus menimbulkan tantangan literasi dan etika. (Foto: Freepik)

Opini, Semartara.News – Perkembangan teknologi digital dalam beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan signifikan dalam pola komunikasi masyarakat. Kehadiran internet, media sosial, serta berbagai platform digital menjadikan proses penyampaian informasi berlangsung lebih cepat, luas, dan tanpa batas ruang maupun waktu. Fenomena ini menandai perubahan besar dari pola komunikasi konvensional menuju komunikasi berbasis teknologi.

Saat ini, masyarakat tidak lagi bergantung sepenuhnya pada media cetak atau siaran televisi untuk memperoleh informasi. Media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan X (Twitter) menjadi sumber utama berita, hiburan, hingga edukasi. Bahkan, teknologi streaming memungkinkan berbagai acara disiarkan secara langsung dan diakses oleh publik secara real time, mulai dari kegiatan keagamaan, pendidikan, hingga hiburan.

Perkembangan teknologi digital juga membuka ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat. Setiap individu dapat berperan sebagai produsen sekaligus konsumen informasi. Melalui gawai yang dimiliki, masyarakat dapat menyampaikan pendapat, membagikan pengalaman, serta membangun jejaring sosial secara aktif. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai media pembentukan opini publik.

Namun demikian, pesatnya perkembangan teknologi tidak terlepas dari berbagai tantangan. Arus informasi yang begitu cepat sering kali tidak diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang memadai. Akibatnya, penyebaran hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian masih menjadi persoalan serius di ruang digital. Jika tidak disikapi dengan bijak, kondisi ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dan konflik di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif dalam menggunakan teknologi secara bertanggung jawab. Pendidikan literasi digital menjadi hal penting agar masyarakat mampu memilah informasi, berpikir kritis, serta menjunjung etika dalam berkomunikasi di ruang digital. Media dan institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam membimbing masyarakat menghadapi tantangan tersebut.

Pada akhirnya, teknologi digital merupakan alat yang memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan komunikasi dan pembangunan sosial. Tantangan yang muncul bukanlah alasan untuk menolak teknologi, melainkan menjadi pengingat agar penggunaannya tetap berlandaskan nilai-nilai etika, tanggung jawab, dan kemanusiaan.

Penulis: Mohamad Imam Maulana, Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (*)

Tinggalkan Balasan