Normalisasi Sungai Jadi Solusi, Gubernur Banten Cek Lokasi Banjir di Kabupaten Serang

Gubernur Banten tinjau banjir Serang, fokus bantu warga dan normalisasi Sungai Cikalumpa untuk cegah luapan air.
Menganalisis situasi terkini bersama Wakil Gubernur dan Kapolda Banten, Gubernur Andra Soni mengambil keputusan strategis di tengah genangan air untuk penanganan bencana banjir di Kabupaten Serang. Normalisasi sungai menjadi prioritas untuk mencegah kejadian berulang. (Foto: Ist)

Serang, Semartara.News – Gubernur Banten, Andra Soni, pada Jumat petang (19/12/2025), mendatangi langsung lokasi yang terendam banjir di Kabupaten Serang, tepatnya di Kampung Sukamaju, Desa Citasuk, Kecamatan Padarincang.

Dalam kunjungannya, Gubernur Banten menegaskan bahwa akar masalah dari bencana banjir yang berulang di wilayah tersebut adalah pendangkalan (sedimentasi) dan penyempitan alur sungai, menjadikannya alasan mendesak untuk segera melaksanakan program normalisasi.

Andra Soni menjelaskan bahwa tingginya curah hujan memperburuk kondisi Sungai Cikalumpa yang sudah dangkal, menyebabkan air dengan mudah meluap hingga membanjiri permukiman warga.

“Ini adalah akibat dari pendangkalan di Sungai Cikalumpa. Peristiwa ini sudah berulang-ulang terjadi, bahkan pada tahun ini saja sudah terhitung empat kali,” ujar Andra Soni saat meninjau lokasi.

Dalam rombongan peninjauan tersebut, Gubernur didampingi oleh Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah, Kapolda Banten Irjen Pol. Hengki, dan Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah. Selain mengevaluasi kondisi infrastruktur air, rombongan juga menyerahkan bantuan logistik kepada warga yang berada di Pos Pengungsian SDN Sukamaju.

Fokus Penanganan: Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Gubernur menggarisbawahi dua strategi utama dalam penanganan bencana ini:

  1. Tindakan Darurat (Jangka Pendek): Prioritas utama adalah memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi. “Hal pertama yang harus dilakukan oleh semua pihak adalah membantu penanganan warga yang saat ini berada di tempat pengungsian,” tegasnya.

  2. Solusi Permanen (Jangka Panjang): Pengerukan atau normalisasi sungai. Gubernur menyatakan akan segera menginisiasi koordinasi lintas sektoral.

Upaya ini akan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian Pekerjaan Umum, pengelola Rawa Danau, dan pemerintah daerah setempat untuk merumuskan teknis pelaksanaan pengerukan.

“Salah satu solusi utamanya adalah pengerukan sungai. Ini membutuhkan koordinasi yang baik karena melibatkan lintas kewenangan. Namun, perbedaan kewenangan bukanlah penghalang; yang terpenting adalah koordinasi bisa dijalankan. Nantinya, Balai, Pemprov, Pemkab, dan Pemkot akan bergerak serentak,” jelas Andra Soni.

Ia menambahkan, efektivitas normalisasi sungai sudah teruji di berbagai wilayah lain yang sebelumnya menjadi langganan banjir. Setelah pengerukan dilaksanakan, dampak banjir di kawasan tersebut dapat dikurangi secara signifikan.

Sebagai informasi, banjir terbaru ini melanda tiga kecamatan di Kabupaten Serang (Padarincang, Cinangka, dan Ciruas) serta beberapa lokasi di Kota Serang, khususnya wilayah Kecamatan Kasemen.

“Harapan kami, hujan segera berhenti, dan upaya bersama yang kita lakukan dapat meringankan beban penderitaan masyarakat,” tutup Gubernur. (*)

Tinggalkan Balasan