Program Hidroponik Botol Bekas: Inovasi Pangan Berkelanjutan di Cilegon

Program hidroponik botol bekas di Cilegon dorong ketahanan pangan rumah tangga dan kurangi sampah plastik perkotaan.
Marshella Amanda. (Foto: Dok. Pribadi)

Cilegon, Semartara.News — Warga Kampung Kubang Lesung Kulon, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Citangkil, menjalankan sebuah inovasi ramah lingkungan melalui program pemanfaatan botol plastik bekas sebagai media hidroponik. Program ini hadir untuk menjawab tantangan keterbatasan lahan sekaligus membantu mengurangi sampah plastik di wilayah perkotaan.

Mengatasi Minimnya Ruang dengan Hidroponik Botol Bekas

Sebagai kawasan permukiman padat, masyarakat setempat membutuhkan solusi bercocok tanam yang tidak memerlukan lahan luas. Hidroponik berbahan botol bekas menjadi pilihan ideal karena:

  • Hemat ruang dan cocok untuk hunian padat penduduk
  • Menggunakan bahan sederhana yang mudah didapat
  • Lebih hemat air melalui sistem sirkulasi nutrisi
  • Minim kotoran dan mudah dirawat
  • Cocok untuk pemula yang ingin mulai bertani modern

Dengan mendaur ulang botol plastik sebagai wadah larutan nutrisi, warga tidak hanya menanam sayuran sendiri tetapi juga berkontribusi mengurangi limbah plastik.

Sayuran Cepat Panen yang Dibudidayakan

Program ini telah berhasil membudidayakan berbagai jenis sayuran konsumsi rumah tangga, seperti:

  • Kangkung
  • Sawi hijau
  • Selada
  • Pakcoy
  • Tomat

Tanaman-tanaman tersebut dipilih karena kebutuhan rumah tangga yang tinggi serta pertumbuhannya yang cepat dalam sistem hidroponik.

Kolaborasi KWT dan Mahasiswa

Program hidroponik ini digerakkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cilegon dengan dukungan pendampingan dari mahasiswa Administrasi Publik pada 22 November 2025. Mereka membantu warga dalam:

Merakit perangkat hidroponik sederhana

Mengatur pemberian nutrisi tanaman

Mengajarkan teknik perawatan agar panen optimal

Kolaborasi ini memperkuat keterlibatan masyarakat dalam penerapan teknologi pertanian sederhana namun efektif.

Dampak Lingkungan dan Ketahanan Pangan

Warga menyambut baik program ini karena membawa dua manfaat sekaligus:

  1. Ketersediaan pangan sehat yang dapat dipanen langsung dari rumah
  2. Kesadaran lingkungan, khususnya dalam mengurangi sampah plastik melalui reuse botol bekas

Selain menjadi solusi pertanian perkotaan, program ini menunjukkan bahwa warga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan secara bersamaan.

Harapan Pengembangan Program

Ke depan, program hidroponik botol bekas ini diharapkan dapat diperluas ke wilayah lain di Cilegon. Dengan biaya murah, mudah diterapkan, dan ramah lingkungan, metode ini berpotensi menjadi contoh pertanian berkelanjutan berbasis masyarakat di kawasan perkotaan.

Penulis: Marshella Amanda
Mahasiswa Prodi Administrasi Publik, FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. (*)

Tinggalkan Balasan