Bank Jatim Resmi Beli Saham Bank Banten

Bank Jatim resmi jadi pemegang saham Bank Banten, perkuat sinergi KUB, tingkatkan modal dan kinerja, saham BEKS menguat positif.
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Banten. Salah satu figur kunci, Muhammad Busthami (Direktur Utama, tengah bawah), menyambut baik kehadiran Bank Jatim sebagai pemegang saham baru, menandai tonggak penting dalam transformasi dan sinergi KUB Bank Banten. (Foto: Ist)

Serang, Semartara.News — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi menjadi pemegang saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) setelah membeli 27,51 juta lembar saham pada 5 November 2025. Aksi korporasi ini merupakan bagian dari rencana pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) antara kedua bank pembangunan daerah.

Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menyebut langkah tersebut sebagai momentum penting dalam memperkuat fondasi bisnis dan memperluas jaringan keuangan daerah.

“Sinergi dengan Bank Jatim merupakan bagian dari transformasi Bank Banten menuju lembaga keuangan yang lebih sehat, tangguh, dan kompetitif,” ujarnya.

Busthami menjelaskan, kerja sama KUB akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan efisiensi operasional, serta membuka ruang kolaborasi lintas sektor untuk memperluas pangsa pasar.

Sebagai tindak lanjut, Bank Banten akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 November 2025, dengan agenda penetapan Bank Jatim sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Kedua dan Bank Induk KUB, sesuai ketentuan POJK 12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi bank umum.

Sinergi Perkuat Permodalan dan Ekspansi Bisnis

Langkah konsolidasi antara Bank Banten dan Bank Jatim mendapat dukungan penuh dari Gubernur Banten, Andra Soni, yang menilai kerja sama ini strategis bagi penguatan ekosistem perbankan daerah.
Sinergi KUB juga diharapkan memperluas layanan keuangan Bank Banten, khususnya dalam pengelolaan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten.

“Kami optimistis, kolaborasi ini memperkuat kapasitas Bank Banten untuk mengelola RKUD dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” tegas Busthami.

Konsolidasi antar-BPD dinilai sejalan dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam membangun perbankan daerah yang lebih efisien dan berdaya saing nasional.

Kinerja Keuangan Bank Banten Terus Meningkat

Dari sisi fundamental, kinerja keuangan Bank Banten menunjukkan pertumbuhan positif.
Per September 2025, laba bersih tercatat sebesar Rp10,70 miliar, naik 43,34% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp7,46 miliar.
Total aset juga meningkat menjadi Rp9,50 triliun, atau tumbuh 24,15% year-on-year.

Selain itu, rasio kredit bermasalah (NPL) menunjukkan tren membaik dan diperkirakan turun di bawah 5% pada akhir tahun.

Kinerja positif tersebut turut mendorong penguatan harga saham Bank Banten (kode: BEKS) yang menutup perdagangan 10 November 2025 di level Rp31 per lembar saham, mencerminkan optimisme investor terhadap arah transformasi perseroan.

Komposisi pemegang saham terkini meliputi:

– Pemerintah Provinsi Banten: 66,11%

– Bank Jatim: 0,05%

– Publik: 33,84%

Busthami menegaskan, dengan dukungan Bank Jatim, Bank Banten siap mempercepat langkah menuju pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami ingin membuktikan bahwa bank daerah dapat tumbuh sehat, kuat, dan menjadi kebanggaan masyarakat Banten,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan