Pendidikan Inklusi di Tangsel Semakin Kuat, Pemkot Bentuk Unit Layanan Difabel Terpadu

Serapan anggaran Pemkot Tangsel capai 60%, pendapatan hampir 80%. Benyamin Davnie tekankan disiplin pengelolaan keuangan daerah.
Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, saat menjelaskan rencana pembentukan Unit Layanan Difabel (ULD) untuk memperkuat pendidikan inklusi di seluruh jenjang sekolah. (Foto: Ist)

Kota Tangsel, Semartara.News — Komitmen Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memperkuat pendidikan inklusi kembali diwujudkan dengan pembentukan Unit Layanan Difabel (ULD). Unit ini akan menjadi pusat layanan terpadu yang mengoordinasikan berbagai kebutuhan siswa berkebutuhan khusus di seluruh sekolah.

Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, mengatakan bahwa pembentukan ULD merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat kebijakan sekolah inklusi yang telah diterapkan sejak 2023.
“Unit Layanan Difabel kami bentuk agar layanan pendidikan inklusi lebih terarah dan terkoordinasi. Tangsel sendiri sudah lebih dulu memiliki kebijakan sekolah inklusi melalui Keputusan Wali Kota pada 2023,” katanya, Selasa (4/11/2025).

Ia menjelaskan, selama ini layanan bagi siswa berkebutuhan khusus masih tersebar di masing-masing bidang seperti PAUD, SD, dan SMP. Karena itu, dibutuhkan satu unit khusus yang memiliki fungsi koordinatif agar kebijakan inklusi dapat berjalan efektif.

Langkah ini juga sejalan dengan Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023, yang mengharuskan seluruh sekolah memberikan layanan pendidikan inklusi. Dindikbud Tangsel pun menyiapkan kerja sama lintas sektor dengan Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB untuk melakukan asesmen sejak penerimaan siswa baru, dengan dukungan psikolog serta tenaga pendidik khusus.

Sejak 2022, Tangsel telah melaksanakan program Satgas Inklusi, yang mengatur agar setiap sekolah menerima sekitar 10 persen siswa berkebutuhan khusus. Saat ini, Dindikbud tengah menyiapkan peta kebutuhan SDM, perangkat asesmen, dan dukungan anggaran untuk pembentukan ULD.

“Harapan kami, pada tahun ajaran baru nanti sudah ada sekolah-sekolah yang memenuhi standar minimal layanan inklusi. Kami juga menargetkan agar ULD dapat berkembang menjadi UPT di masa depan, supaya layanan inklusi di Tangsel semakin profesional dan berkesinambungan,” tutup Deden. (*)

Tinggalkan Balasan