Kota Tangsel, Semartara.News — Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie memastikan pemerintah kota terus bergerak mencari solusi permanen dalam pengelolaan sampah, baik melalui kerja sama lintas daerah maupun penerapan teknologi ramah lingkungan.
Menurut Benyamin, berbagai opsi kini tengah dikaji secara mendalam, mulai dari aspek hukum, teknis, hingga peluang pendapatan daerah. Kajian ini menjadi tindak lanjut hasil rapat dengan Kemenko Perekonomian, KLHK, dan Pemprov Banten untuk memperkuat arah kebijakan pengelolaan sampah di masa depan.
“Kami masih melakukan kajian dari berbagai perspektif, termasuk teknis dan hukum, agar kebijakan pengelolaan sampah di Tangsel bisa tepat sasaran,” jelas Benyamin.
Untuk jangka pendek, Tangsel telah mendapat jatah pembuangan 10 ton sampah per hari ke fasilitas Lulut Nambo, Jawa Barat. Namun, Benyamin tengah melobi Kabupaten dan Kota Bogor agar sebagian jatah mereka di Nambo dapat dialokasikan untuk Tangsel serta membuka peluang kerja sama baru dengan TPA Galuga.
Selain itu, Pemkot Tangsel juga menanti rapat lanjutan Pemprov Banten terkait rencana aglomerasi pengelolaan sampah lintas daerah.
“Peluang aglomerasi juga tetap kita tempuh. Saya menunggu rapat dari pemerintah provinsi minggu ini,” pungkasnya.
Langkah-langkah tersebut menunjukkan keseriusan Pemkot Tangsel dalam menuntaskan persoalan sampah melalui kolaborasi regional dan solusi berbasis teknologi. (*)







