Berita  

PAN Tembus Lima Besar, Bukti Strategi Politik Moderat Mulai Berbuah

Survei IPO Oktober 2025: Gerindra puncaki elektabilitas, PAN masuk lima besar, PDI-P dan Golkar tetap populer.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, saat memaparkan hasil survei terbaru yang menempatkan Gerindra di posisi teratas dan PAN masuk lima besar. (Foto: Ist)

Jakarta, Semartara.News — Partai Amanat Nasional (PAN) berhasil menembus posisi lima besar dalam survei elektabilitas partai politik nasional versi Indonesia Political Opinion (IPO) periode 9–17 Oktober 2025. PAN mencatat elektabilitas 5,0 persen, naik tipis namun signifikan di tengah ketatnya persaingan politik nasional.

Hasil survei menempatkan Gerindra di posisi teratas (33,5 persen), disusul PDI Perjuangan (16,4 persen), Golkar (9,1 persen), PKB (6,2 persen), dan PAN (5,0 persen). Posisi ini menandai keberhasilan PAN mengungguli Demokrat (4,9 persen), PKS (4,8 persen), dan NasDem (4,0 persen).

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, stabilitas citra dan komunikasi politik yang adaptif menjadi kunci kenaikan PAN.

“PAN menunjukkan kemampuan beradaptasi terhadap isu publik dan menjaga kedekatan dengan kelompok muda serta pemilih rasional,” ujarnya dalam rilis survei di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Menurut Dedi, hasil ini juga memperlihatkan bagaimana partai menengah bisa tetap relevan bila mampu membangun positioning yang jelas di tengah masyarakat.

Sementara itu, dominasi Gerindra dianggap sebagai dampak langsung dari kinerja figur utama partai di pemerintahan, yang memperkuat persepsi publik terhadap stabilitas dan kepemimpinan nasional.

Survei ini melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi, menggunakan metode stratified multistage random sampling (SMRS), tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error ±2,9 persen.

IPO juga mencatat tingginya tingkat pengenalan publik terhadap partai lama seperti PDI Perjuangan (92,4 persen), Gerindra (90,6 persen), dan Golkar (90,1 persen).

Dedi menilai, menuju 2029, partai dengan strategi komunikasi yang kuat dan kepemimpinan stabil akan terus mendapat tempat di hati pemilih.

“Partai yang mampu menampilkan figur kuat dan konsisten dalam kerja politik akan menjadi pilihan publik,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan