BGN Latih Ribuan Penjamah Pangan Lewat Bimtek di Serang, Dorong Standar Higienitas dan Gizi Aman

BGN gelar Bimtek Penjamah Pangan di Serang, latih 10.000 peserta tingkatkan higienitas dan keamanan pangan nasional.
Seorang narasumber dari Badan Gizi Nasional (BGN) tengah memberikan sambutan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan untuk Program Makanan Bergizi Gratis Wilayah II yang diselenggarakan di Kabupaten Pandeglang pada 11–12 Oktober 2025. (Foto: Ist)

Serang, Semartara.News — Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Direktorat Penyedia dan Penyaluran Wilayah II berhasil menyelenggarakan Pelatihan Teknis (Bimtek) bagi Penjamah Makanan di Hotel Aston Serang, Kota Serang, Provinsi Banten, yang berlangsung pada 11–12 Oktober 2025. Acara ini melibatkan sekitar 1.000 peserta dan merupakan bagian dari program serentak yang dikoordinasikan oleh Wilayah II BGN di 12 kabupaten/kota di Indonesia.

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan personel gizi daerah dalam menjamin kualitas dan kebersihan makanan di setiap proses pelayanan. Secara keseluruhan, program ini menjangkau lebih dari 10.000 peserta, termasuk pimpinan Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (UPPG), ahli gizi, akuntan, serta relawan gizi dari berbagai daerah.

Menurut Dr. Nurjaeni, Ph.D., sebagai Direktur Penyedia dan Penyaluran Wilayah II BGN, “Keamanan makanan berawal dari kemampuan para penjamah makanan yang terlatih. Lewat kegiatan ini, BGN memastikan bahwa semua personel UPPG memahami aturan kebersihan, sanitasi, serta pengelolaan risiko makanan di setiap tahap pelayanan.”

Pelatihan dilakukan secara langsung dengan dukungan bimbingan lapangan dan pemantauan jarak jauh oleh tim pusat BGN. Setiap lokasi dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) setempat, yang menyoroti pentingnya kerjasama antarprofesi untuk mempertahankan standar kualitas dan keamanan makanan.

Materi Utama dan Hasil yang Dicapai

Acara mencakup berbagai topik krusial, seperti:

  • Dasar-dasar keamanan makanan dan kebersihan dapur;
  • Prosedur sanitasi untuk penjamah makanan dan lingkungan kerja;
  • Strategi pencegahan pencemaran silang serta risiko mikrobia;
  • Teknik penanganan, penyimpanan, dan distribusi bahan makanan yang aman;
  • Penerapan Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) untuk pelatihan berkelanjutan.

Peserta mengikuti sesi teori dan praktik langsung untuk mengenali risiko, menerapkan langkah pencegahan, serta memastikan seluruh proses pengolahan makanan mematuhi standar nasional. Di akhir acara, setiap peserta memperoleh sertifikat kompetensi dari BGN sebagai pengakuan atas keterampilan profesional mereka.

Manfaat dan Ekspektasi

Kegiatan ini menjadi upaya konkret BGN untuk memperkuat sistem keamanan makanan nasional melalui peningkatan kemampuan personel daerah. Diharapkan, program ini dapat menumbuhkan budaya kerja yang higienis dan aman di sektor penyediaan makanan, sekaligus mengurangi risiko insiden luar biasa seperti keracunan makanan di masyarakat.

Dr. Nurjaeni menambahkan, “Dengan sertifikasi bagi 10.000 penjamah makanan dari unit UPPG di 12 kabupaten/kota, kita memperkokoh layanan gizi yang tidak hanya bernutrisi tapi juga terjamin aman dan dapat diandalkan bagi masyarakat luas.” (Idris Ibrahim)

Tinggalkan Balasan