Kota Tangsel, Semartara.News – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tangsel untuk tahun 2026 mengalami penyesuaian sebesar Rp510 miliar. Untuk merespons kondisi ini, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menerapkan penghematan skala besar pada berbagai pos anggaran guna menjaga stabilitas keuangan daerah.
Benyamin menjelaskan bahwa penyesuaian APBD ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan provinsi. “APBD Tangsel telah dikoreksi sebesar Rp510 miliar, sehingga kami melakukan penyesuaian dan penghematan pada beberapa item kegiatan,” ujarnya seperti yang dilaporkan pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Penghematan diterapkan pada anggaran untuk konsumsi, pertemuan, promosi, serta hibah. Selain itu, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga disesuaikan sekitar 6 persen. “TPP merupakan kebijakan dari pimpinan daerah, bukan hak mutlak. Jika kemampuan keuangan menurun, penyesuaian ini harus dilakukan,” tegasnya.
Walau demikian, gaji pegawai P3K tetap terlindungi, sementara bantuan sosial dan hibah masyarakat dipertahankan dengan porsi yang disesuaikan—beberapa dipangkas hingga 50 persen atau 75 persen, dan ada yang tidak tersentuh sama sekali. “Untuk beberapa pos, seperti PKK dan Pramuka, kami memutuskan untuk menghapusnya sepenuhnya. Ini adalah langkah yang sulit tapi diperlukan,” jelas Benyamin.
Demi mendukung penghematan, semua rapat diarahkan menggunakan fasilitas milik Pemerintah Kota Tangsel, kecuali untuk rapat krusial seperti Forkopimda atau yang melibatkan pihak luar. Benyamin menambahkan, “Rapat sebaiknya dijadwalkan sebelum pukul 12 siang atau setelah pukul 2 siang, agar bisa menghindari pengeluaran untuk makan siang.”
Meskipun banyak pos anggaran non-fisik yang dikurangi, prioritas tetap diberikan pada belanja fisik, seperti kelanjutan pembangunan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan infrastruktur jalan. “Pengalaman tahun ini menjadi pelajaran berharga bagi saya dalam mengelola ulang keuangan daerah, yang harus dilakukan dengan kehati-hatian,” pungkasnya. (Idris Ibrahim)