Berita  

Sabtu dan Minggu Dinas Ini Tetap Melayani

SEMARTARA, Kota Tangerang – Kejar target pembuatan E-KTP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang, membuka layanan di hari Sabtu dan Minggu. Hal tersebut dilakukan agar seluruh warga Kota Tangerang memiliki identitas diri.

Bagi warga yang sibuk dengan rutinitas sehari-harinya, dapat mengurus e-KTP tersebut melalui RT/RW di masing-masing wilayah. Demikian disampaikan Sri Warsini, Kepala Bidang (Kabid) Pendaftaran Penduduk, Disdukcapil Kota Tangerang, pada Rabu (9/8).

“Warga boleh datang ke Disdukcapil di hari Sabtu dan Minggu. Dan kalo ada e-KTP yang belum juga jadi, biasanya bermasalah dalam datanya. Misalnya data itu ternyata ada duplikatnya,” kata dia, usai sosialisasi di Kecamatan Pinang.

Menurutnya, kendala dalam proses pembuatan e-KTP kerap ditemui ketika melakukan perekaman. Boleh jadi dikarenakan warga lupa melepas lensa kontak, sehingga data yang terekam tidak sempurna dan juga valid. Selain itu, penulisan nama yang salah, juga menjadi salah satu kendala lambannya pembuatan e-KTP.

“Jadi ketika merekam, si warga memakai kontak lens, sehingga yang akan terekam iris matanya. Seluruh Indonesia sama, dan itu harus terlebih dahulu dihapus datanya di kementerian,” jelas Sri.

“Kalo salah menulis nama, contoh awalnya warga menuliskan dengan nama Ahmad, tapi setelah didata ulang nama ahmad tersebut menggunakan huruf C, dan itu harus kita buktikan dengan akta lahir dan akan kita bantu KTP nya hingga tercetak,” kata Kabid menambahkan.

Selain e-KTP, kegiatan sosialisasi tersebut juga memaparkan perubahan bentuk dan warna pada Kartu Keluarga (KK), yang dalam waktu dekat ini ada beberapa penambahan dan penyempurnaan.

“Itu ada dalam Permendagri yang baru soal perubahan isi pada kartu keluarga. Juga ada penambahan status pernikahan dan golongan darah,” terangnya.

Golongan darah itu sangat dibutuhkan, lanjut dia, karena terkadang warga mengabaikan hal itu. Sehingga merasa butuh ketika dalam keadaan darurat. Misalnya seperti saat terkena musibah yang membutuhkan darah, warga tidak dapat sesegera mungkin mencari golongan darah yang sama dengannya.

“Jadi kami berharap, warga dapat menuliskan golongan darahnya untuk pendataan yang lebih sempurna,” tandas dia. (Helmi)

Tinggalkan Balasan