Kota Tangsel, Semartara.News – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus memperluas pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan inisiatif pemerintah pusat. Hingga saat ini, terdapat 14 dapur yang aktif beroperasi di berbagai wilayah Tangsel untuk menyalurkan makanan bergizi kepada para siswa di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni, menyampaikan bahwa dapur-dapur tersebut sudah tersebar di seluruh kecamatan, dengan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Serpong yang memiliki empat dapur. “Saat ini, ada 14 dapur yang melayani sekitar 109 sekolah dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 57.889 siswa,” ujarnya pada Selasa, 9 September 2025.
Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan membuka satu dapur baru di kawasan Melati Mas, Serpong Utara. Meski masih dalam tahap persiapan, dapur ke-15 ini diperkirakan mampu menambah layanan hingga 4.000 siswa. Kehadiran dapur baru diharapkan dapat memperluas cakupan program serta meningkatkan jumlah peserta yang menerima makanan bergizi.
Deden menjelaskan, distribusi makanan dilakukan berdasarkan ketentuan radius maksimal 5 kilometer dari lokasi sekolah. Setiap dapur rata-rata melayani 3.000 hingga 4.000 siswa, dengan pembagian makanan dilakukan sekali sehari, biasanya saat istirahat pertama sekitar pukul 09.00–10.00 WIB atau menjelang makan siang pada pukul 11.00 WIB.
Meski secara kelembagaan program MBG berada di bawah Badan Gizi Nasional (BGN), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel tetap dilibatkan dalam pendataan serta pengawasan. “BGN juga bekerja sama dengan UMKM lokal untuk penyediaan bahan baku dapur, sedangkan kami mendukung lewat data dan pemantauan di lapangan,” tambahnya.
Ia menuturkan, jumlah siswa di Tangsel mencapai sekitar 300 ribu orang, namun baru 57 ribu di antaranya yang sudah merasakan manfaat program MBG. Karena itu, pembangunan dapur tambahan menjadi prioritas agar semakin banyak siswa yang memperoleh asupan gizi seimbang.
“Setiap kecamatan sudah memiliki dapur meski jumlahnya berbeda-beda. Kecamatan Serpong menjadi yang terbanyak dengan empat dapur, sementara kecamatan lain rata-rata memiliki dua,” tutup Deden. Program ini diharapkan terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan gizi serta kesehatan siswa di Tangerang Selatan. (*)