Jakarta, 6 September 2025 — Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) resmi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) II di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Acara yang berlangsung selama dua hari, 6–7 September 2025, menjadi momentum penting bagi ASPAI dalam merumuskan arah organisasi dan strategi pengembangan anggur nasional.
Sejak pagi, suasana di auditorium terasa penuh semangat. Perwakilan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ASPAI berbagai provinsi hadir dengan antusias, membawa aspirasi sekaligus harapan bagi kemajuan budidaya anggur Indonesia.
Hadir pula sejumlah tokoh penting, di antaranya Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Ir. Sularno, Pembina DPD ASPAI Kota Tangerang Selatan Lista Hurustiaty, S.H., M.H., perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan Maringan, serta Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Ery Yanuar, S.P., M.M.
Puncak Munas II ditandai dengan penetapan Tosan Aji sebagai Ketua Umum ASPAI periode 2025 dan seterusnya. Penetapan ini bukan hasil voting mendadak, melainkan melalui proses panjang sejak Juli hingga 3 Agustus lalu. Mayoritas anggota menyepakati secara aklamasi kepemimpinan Tosan.
Dalam pidatonya, Tosan menegaskan komitmennya untuk membawa ASPAI ke arah yang lebih progresif. Salah satu target konkret adalah membangun kerja sama strategis melalui nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian.

Ia menyebut adanya rencana kerja sama dengan Direktorat Buah Kementan senilai Rp100 miliar per tahun, yang akan difokuskan untuk mendukung penjualan hasil budidaya anggur lokal.
“Kami akan terus memberikan bukti nyata, bukan hanya janji. ASPAI harus menjadi rumah besar bagi seluruh penggiat anggur di Indonesia, tempat kita belajar, berinovasi, dan bekerja sama. Kami juga akan menyiapkan pelatihan agar kualitas dan produktivitas anggur Indonesia semakin meningkat,” ujar Tosan.
Selain menyoroti pasar dan produksi, Tosan juga menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, keberhasilan swasembada anggur sangat bergantung pada kualitas tenaga kerja yang terampil dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Kami akan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk belajar dan berinovasi di sektor ini. Bahkan, kami membuka ruang bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat memperoleh pendidikan serta keterampilan di bidang perangguran. Tangerang akan menjadi pusat awal dari program ini,” tambahnya.
Dukungan penuh datang dari berbagai pihak. Lista Hurustiaty, S.H., M.H., Pembina DPD ASPAI Kota Tangerang Selatan, menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Ketua Umum baru. Ia menaruh harapan besar agar kepengurusan periode ini lebih solid dan memberikan kontribusi nyata.
“Kami menitipkan pesan kepada seluruh penggiat anggur di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas budidaya. Hanya dengan menjaga mutu, kita bisa menghasilkan anggur terbaik yang mampu bersaing, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional,” tutur Lista.
Munas II ASPAI juga menjadi wadah konsolidasi nasional, mempertemukan pengurus daerah dari berbagai penjuru Nusantara. Forum ini mempertegas semangat kebersamaan sekaligus memperlihatkan potensi besar yang dimiliki Indonesia.
Dengan kepemimpinan baru melalui Munas II, ASPAI optimistis anggur akan tumbuh menjadi komoditas unggulan nasional, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berpeluang besar menjadi produk ekspor andalan.
Suasana musyawarah yang hangat dan penuh ide kreatif menggambarkan optimisme baru bagi komunitas penggiat anggur. Setiap peserta pulang membawa semangat yang sama: menjadikan ASPAI sebagai pusat sinergi, inovasi, dan kolaborasi demi mewujudkan swasembada anggur Indonesia.
Penulis: Adipatra Kenaro Wicaksana
Email: [email protected]