Kota Tangerang, Semartara.News — Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mencatat sejarah baru dengan menggelar wisuda bagi 390 peserta Sekolah Lansia yang berasal dari 13 kecamatan. Acara berlangsung di Ruang Al Amanah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Wisuda ini menjadi bukti nyata bahwa semangat menuntut ilmu tidak pernah dibatasi oleh usia. Program Sekolah Lansia yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang dilaksanakan selama enam bulan dengan kurikulum yang dirancang berdasarkan tujuh dimensi lansia tangguh. Materinya mencakup kesehatan fisik, mental, sosial, spiritual, hingga pengelolaan ekonomi keluarga.
Salah satu peserta, Sri Hermin Setyaningsih (64), tak mampu menyembunyikan rasa harunya. Setelah pensiun, ia sempat merasa kehilangan arah dan kurang percaya diri karena tidak lagi produktif. Namun, melalui Sekolah Lansia, ia merasakan semangat hidupnya kembali tumbuh. Sri yang pernah menempuh pendidikan hingga jenjang S2 bahkan mengaku baru kali ini merasakan kebebasan psikologis dan spiritual yang sesungguhnya.
“Kami diajarkan banyak hal, mulai dari kesehatan, lingkungan, agama, hingga bagaimana menjadi lansia yang tetap aktif dan bermanfaat. Dulu saya merasa sudah tidak berguna, tapi sekarang saya kembali bersemangat. Harapan saya, semakin banyak lansia bisa ikut serta agar semuanya bisa hidup bahagia dan produktif,” ungkap Sri.
Wisuda kali ini tercatat sebagai yang terbesar di Provinsi Banten. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Rusman Efendi, yang turut hadir memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Menurutnya, dari 34 sekolah lansia di Banten, 13 di antaranya berada di Kota Tangerang.
“Program ini patut dicontoh oleh daerah lain. Sekolah lansia bukan hanya memberikan ilmu, tapi juga memperkuat mental agar tetap sehat, mandiri, dan aktif. Lansia jangan hanya dipandang sebagai beban, melainkan harus terus berkontribusi bagi keluarga maupun bangsa. Hal itu sudah dibuktikan di Kota Tangerang,” ujarnya.
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Tihar Sopian, menjelaskan bahwa program ini baru pertama kali berjalan, namun mendapat respons positif dari masyarakat. Ke depan, Pemkot berencana memperluas jangkauan hingga tingkat kelurahan dengan memanfaatkan fasilitas publik seperti Graha Kita Bersama, Posyandu Lansia, dan ruang komunitas.
“Jadi bukan membangun sekolah baru, melainkan menggunakan sarana yang ada agar manfaatnya semakin luas. Prinsipnya, kami ingin para lansia diberdayakan, bukan sekadar menjadi objek, tetapi juga subjek dalam pembangunan,” terang Tihar.
Ia menambahkan, proses belajar tidak berhenti setelah wisuda. Pemkot Tangerang sudah menyiapkan program lanjutan yang mendorong lansia terlibat dalam kegiatan ekonomi kreatif, sosial kemasyarakatan, hingga pengembangan spiritual.
“Selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Semangat belajar sepanjang hayat yang ditunjukkan para lansia ini adalah inspirasi bagi kita semua, bahwa masa tua bukanlah akhir produktivitas, melainkan awal dari perjalanan hidup yang lebih bermakna,” pungkasnya. (*)