10 Tahun Dikuasai Warga, Aset PSU Perumnas Suradita Akhirnya Kembali ke Pemda

Kejari Kabupaten Tangerang selamatkan aset PSU Suradita senilai Rp6 miliar yang 10 tahun dikuasai warga, kini kembali ke Pemda.
Tim Jaksa Pengacara Negara Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang bersama perwakilan BPKAD dan Pemerintah Kecamatan Cisauk berfoto di lokasi lahan PSU Perumnas Suradita yang berhasil diselamatkan sebagai aset milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang. (Foto: Ist)

Kota Serang, Semartara.News — Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, melaksanakan kegiatan ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin yang terletak di kompleks Masjid Agung Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, pada hari Senin, 14 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa tokoh penting dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia.

Kedatangan Kombes Indra Waspada disambut dengan hangat oleh pengurus makam, Tubagus Mahdi. Dalam suasana yang khidmat dan penuh rasa syukur, Indra memanjatkan zikir dan doa di pusara Sultan Maulana Hasanuddin, sosok ulama dan pemimpin besar yang memiliki peran krusial dalam penyebaran agama Islam di wilayah Banten.

“Beliau adalah Sultan Banten pertama dan juga merupakan putra dari salah satu Wali Sanga yang sangat berpengaruh dalam sejarah Islam di Indonesia, yaitu Sunan Gunung Jati. Oleh karena itu, kesempatan untuk berziarah ke makam beliau adalah sebuah keberkahan yang patut kita syukuri dan hargai,” ungkap Kombes Indra dengan nada penuh hormat dan kekaguman terhadap sosok yang telah memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat.

Selain berziarah, Kapolresta juga memanfaatkan momen berharga ini untuk bersilaturahmi dengan para pengurus makam dan berdialog hangat dengan para peziarah yang datang dari berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi sarana yang efektif untuk mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat dalam suasana religius yang penuh kearifan lokal.

Menurut Indra, ziarah ini bukan sekadar kegiatan seremonial belaka, melainkan merupakan upaya untuk meneladani nilai-nilai luhur yang pernah diajarkan oleh Sultan Maulana Hasanuddin, seperti keteguhan dalam berdakwah, kebijaksanaan dalam memimpin, dan semangat dalam menjaga persatuan umat.

“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menjalani ziarah ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini membawa manfaat dan menjadikan kita semua lebih sadar akan pentingnya menjaga nilai-nilai moral dan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya dengan penuh harapan dan optimisme.

Kegiatan ziarah ini juga diharapkan menjadi contoh nyata bahwa peran tokoh-tokoh sejarah tidak boleh dilupakan, terutama dalam membentuk karakter bangsa. Dengan mengingat jasa para pendahulu, masyarakat diharapkan mampu memupuk semangat persatuan, toleransi, dan penghargaan terhadap sejarah serta budaya lokal yang telah membentuk identitas bangsa. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat terinspirasi untuk meneruskan nilai-nilai positif yang telah diwariskan oleh para pendahulu. (*)

Tinggalkan Balasan