Berita  

Raih Piala Tertinggi di Kancah Dunia, Siswa-siswi Ini Harumkan Indonesia

SEMARTARA, Bandara – Kepulangan Tim Misi Budaya Al-Izhar Pondok Labu Jakarta, disambut penuh hangat oleh rekan-rekan sekolah serta dewan guru dan jajarannya, pada Kamis (12/7) malam, di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Penyambutan putra-putri bangsa ini mencuri perhatian para pengunjung di terminal 2 Bandara Soetta. Siswa-siswi ini mewakili Indonesia di ajang festival budaya antarbangsa, mereka berhasil meraih penghargaan dalam ajang Llangollen International Musical Eisteddfod 2018 di Wales, Inggris. Tak tanggung-tanggung, siswa-siswi Al-Izhar ini memboyong tiga penghargaan untuk Indonesia di kancah internasional.

Terlebih lagi, putra-putri bangsa ini juga berhasil meraih ‘Lucille Armstrong’, yang merupakan piala tertinggi dalam ajang festival budaya tersebut. Untuk mencapai Grand Final Lucille Armstrong, tim misi budaya Al-Izhar Pondok Labu ini harus memenangkan beberapa kategori.

Adapun kemenangan yang berhasil mengantar tim misi budaya mencapai ‘Lucille Armstrong’ yakni Juara 1 kategori C1- Traditional Folk Dance Group dengan menampilkan Tari Kipah dari Aceh; Juara 2 kategori C4 – Cultural Showcase menampilkan Tari Muda Mudi dari Papua; dan Juara 3 kategori C2 – Choreographed/Stylized Folk Dance Groupmenampilkan Tari Nagekeo Bangkit dari NTT.

Direktur Utama Perguruan Al-Izhar Pondok Labu Jakarta, Arniyani Arifin mengaku bangga atas prestasi yang diraih siswa-siswi di sekolahnya. Menurut dia, kekuatan suatu negara ditentukan dengan sebagaimana menghargai dan menjunjung tinggi budaya bangsa.

“Kekuatan suatu bangsa ditentukan oleh bagaimana kita menghargai dan menjunjung tinggi budaya kita. Kita berusaha untuk terus belajar dan melestarikannya dan seharusnya tidak berakhir dengan sebuah kompetisi,” kata Arniyani.

“Apresiasi budaya kita juga harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari, seperti komitmen, disiplin, kerja keras dan kerja tim, dan nilai-nilai baik ini terwakili di sekolah kami melalui misi budaya ini,” tuturnya menandaskan.

Terpisah, Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara menyampaikan apresiasi atas keberhasilan tim misi budaya SMA Al-Izhar Pondok Labu yang membawa harum nama Indonesia di ajang festival budaya antarbangsa.

“Keberhasilan ini juga sebagai promosi untuk Wonderful Indonesia,” kata Ukus.

Sebelum berangkat ke Wales, lanjut Ukus, tim misi budaya SMA Al-Izhar melaksanakan acara ‘Gelar Pamit’ di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, yang dihadiri Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti, mewakili Kementerian Pariwisata pada akhir Juni lalu.

Dalam acara ‘Gelar Pamit’ itu, kata Ukus, Kemenpar memberi dukungan kepada tim misi budaya SMA Al-Izhar untuk mewakili Indonesia tampil di ajang festival budaya antarbangsa Llangollen International Musical Eisteddfod 2018. “Festival diikuti lebih dari 5.000 penyanyi, penari dan pemusik dari sekitar 50 negara. Ini tentunya menjadi wadah memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional,” imbuhnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan