Kota Tangsel, Semartara.News – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah resmi memulai tahap pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dengan mengadakan Kick Off Meeting bersama konsorsium pemenang lelang di Serpong pada Kamis, 15 Mei 2025.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal untuk menyelaraskan tujuan dan mempercepat proses pembangunan.
“Pertemuan hari ini bertujuan untuk menyatukan pemikiran antara pemerintah Pemkot Tangsel dan konsorsium agar proyek ini dapat berjalan sukses. Setelah penyerahan SPPL (Surat Penunjukan Pemenang Lelang) kemarin, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Semoga setelah ini kita bisa segera bergerak cepat,” ungkap Pilar.
Proyek PSEL ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan ditargetkan untuk mulai beroperasi dalam waktu 3 tahun dan 7 bulan ke depan.
Fasilitas PSEL di Tangsel akan dibangun di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan direncanakan mampu mengolah 1.100 ton sampah setiap hari, yang terdiri dari 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama.
Teknologi yang diterapkan akan memenuhi standar Eropa, ramah lingkungan, tanpa bau, dan tanpa limbah, serta mampu menghasilkan listrik sebesar 19,6 megawatt per jam yang akan dijual kepada PLN.
Proyek ini tidak hanya mendukung pengembangan energi terbarukan, tetapi juga menjadi solusi untuk tantangan pengelolaan sampah di Tangsel yang meningkat hingga 3,2% per tahun, melebihi rata-rata nasional.
“Kami juga mempersiapkan kemungkinan adanya peningkatan volume sampah di masa mendatang, sehingga kami telah merencanakan penambahan kapasitas,” tambahnya.
Mengenai skema pembiayaan PSEL, akan mengikuti ketentuan dari Kementerian Keuangan, dengan maksimum tipping fee sebesar Rp500.000 per ton. Namun, hasil kajian menunjukkan bahwa biaya pengolahan sebenarnya mencapai Rp529.000 per ton. Skema pembagian antara pusat dan daerah akan diselesaikan setelah studi kelayakan rampung.
Sebagai langkah sementara sebelum PSEL beroperasi, Pemkot Tangsel juga telah menyiapkan lokasi pembuangan sementara di Cipeucang dan menjalin kerja sama dengan daerah lain seperti Pandeglang, Lebak, Tangerang, serta wilayah Jawa Barat untuk pengelolaan sampah. (*)