Donat Canting Resmi Diluncurkan: Strategi Kolaboratif Tangani Stunting di Kabupaten Tangerang

Program Donat Canting di Kabupaten Tangerang adalah inisiatif kolaboratif untuk mencegah stunting melalui donasi orang tua asuh.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, saat meresmikan program Donasi Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Donat Canting) di Gedung Serba Guna Kecamatan Curug. (Foto: tangerangkab.go.id)

Tangerang, Semartara.News – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, mengungkapkan bahwa program Donasi Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Donat Canting) merupakan inisiatif pencegahan stunting yang melibatkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Program ini resmi diluncurkan di Gedung Serba Guna Kecamatan Curug pada Rabu, 12 Mei 2025.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Soma, ia memberikan apresiasi kepada Kecamatan Curug atas partisipasi aktif dan inovasi yang ditunjukkan dalam mendukung upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang.

Soma menekankan bahwa program ini merupakan salah satu prioritas dari Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, yang dikenal dengan nama TUNAS (Talenta Unggul Generasi Sehat). Kehadiran orang tua asuh dari berbagai kalangan, termasuk ASN, pengusaha, organisasi masyarakat, dan individu, mencerminkan semangat gotong royong dalam menangani masalah stunting.

“Semoga pemberian makanan tambahan ini dapat meringankan beban keluarga dan berkontribusi pada perbaikan gizi anak-anak balita yang teridentifikasi stunting,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan semua pihak untuk menjalankan komitmen mereka dengan serius. Program Donat Canting tidak seharusnya dipandang sebagai kegiatan simbolis, tetapi harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus dipantau cakupan intervensinya hingga ke tingkat desa.

“Jangan hanya melihat program ini sebagai simbol, tetapi harus diimplementasikan secara berkelanjutan dan dipantau cakupannya. Semoga upaya bersama ini dapat berhasil mengatasi masalah stunting demi menciptakan generasi yang kompetitif menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Curug, Arif Rachman Hakim, menjelaskan bahwa program ini bukanlah yang pertama kali dilaksanakan. Program ini melibatkan berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting. Di wilayah Kecamatan Curug, dari 3 kelurahan dan 4 desa, terdapat 9.082 balita, di mana 6,1% di antaranya teridentifikasi stunting.

“Program Donat Canting telah melibatkan 49,1% orang tua asuh. Kami berharap partisipasi dari pihak swasta dapat mencapai 90%, itu adalah target kami,” ungkap Camat Curug.

Arif juga menyebutkan bahwa pihaknya memiliki sistem Si Pedas (Sistem Informasi Pemantauan Evaluasi Data Anak Stunting) yang memungkinkan pemantauan dan mitigasi risiko bagi ibu hamil dan balita.

“Saya mengajak masyarakat Kecamatan Curug, khususnya ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, untuk rutin mengunjungi posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya guna memantau kondisi kesehatan agar ibu dan anak tetap sehat serta memiliki pertumbuhan dan kecerdasan yang baik,” kata Camat Curug.

Salah satu warga yang berpartisipasi dalam program Donat Canting menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan kepada keluarganya, terutama anak yang terindikasi stunting.

“Saya sangat senang dan merasa terbantu dengan adanya program ini. Hari ini saya menerima 1 kg ayam, 1 kg telur, dan 1 kg lele. Semoga pertumbuhan anak saya bisa kembali normal,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan