Jakarta, Semartara.News – Bea Cukai, melalui unit vertikalnya, terus berupaya mengembangkan potensi Industri Kecil Menengah (IKM) lewat pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) secara terstruktur dan terstandardisasi dengan program Klinik Ekspor.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, mengungkapkan bahwa Klinik Ekspor merupakan suatu media komunikasi untuk pemberdayaan atau peningkatan kapasitas UMKM binaan Bea Cukai yang berorientasi ekspor.
“Secara umum, kegiatan dalam Klinik Ekspor adalah sosialisasi dan asistensi tentang proses bisnis ekspor, termasuk mengajarkan UMKM untuk mencari akses pasar di luar negeri. Sedangkan secara khusus, program yang dilakukan meliputi pelatihan kepada UMKM hingga dapat melaksanakan ekspor,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa selain mengadakan sosialisasi mandiri, Bea Cukai juga turut menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi ekspor yang diselenggarakan oleh kementerian, lembaga, atau pihak swasta.
Hal tersebut tecermin oleh Bea Cukai Pangkal Pinang yang menjadi salah satu narasumber dalam talkshow dan pameran UMKM yang diselenggarakan oleh Rumah BUMN Bangka Belitung pada Rabu (09/10/2024). Kegiatan ini bertempat di Graha Timah Pangkalpinang dengan mengusung tema “Emporing Local Brand: Meningkatkan Daya Saing UMKM berbasis Sustainability dan Go Global”.
Kegiatan serupa juga dilaksanakan oleh Kanwil Bea Cukai Jakarta dalam kegiatan Coaching Programs for New Exporters (CPNE) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada Kamis (17/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para pengusaha, khususnya UMKM yang berpotensi untuk melakukan ekspor.
Sementara itu, Bea Cukai Malang melaksanakan program Klinik Ekspor dengan melakukan pendampingan khusus pada PT MBA Workshop Indonesia, UMKM yang membuat badan mobil dari fiberglass, untuk bertemu langsung dengan calon pembeli asal Amerika Serikat. Pada Jumat (11/10/2024), Bea Cukai Malang memfasilitasi Mahandika Bayu, pemilik PT MBA Workshop Indonesia, untuk bertemu langsung dengan calon pembeli, yaitu Michael Passage, pemilik Passage Automotive yang berbasis di Los Angeles, California.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk meyakinkan Michael agar melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai produk yang diproduksi oleh Mahandika. Harapannya, ke depan dapat terlaksana ekspor perdana oleh Mahandika.
“Melalui Klinik Ekspor, kami berharap dapat mendorong lebih banyak UMKM untuk terlibat dalam pasar internasional, sehingga kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional dapat semakin meningkat,” pungkas Budi. (Sayuti)