Mudik ke Sumatera Lebih Efisien Lewat Pelabuhan Tanjung Priok

SEMARTARA, Jakarta (12/6) – Para pemudik asal Pulau Jawa yang hendak menuju Pulau Sumatera, kini dipermudah dengan menggunakan jalur alternatif melalui Pelabuhan Tanjung Priok, tanpa harus melalui Pelabuhan Merak.

Mulai tahun 2016 lalu, jalur tol Laut Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara menuju Pelabuhan Panjang Bandar Lampung, Provinsi Lampung sudah tersedia, dan bahkan hingga kini masih melayani pemudik.

PT Bahtera Suryamas Mandiri merupakan perusahaan yang menyediakan layanan rute tersebut. Sedangkan untuk pengadaan angkutan tol laut, bekerjasama dengan PT Atosim Lampung Pelayaran.

Berikut jadwal perjalanan yang di setiap harinya terdapat 3 jadwal, yakni pada pukul 07.00 – 15.00 – 23.00 WIB. Perjalanan tersebut sangat efektif dengan menggunakan tiga kapal feri, yakni di antaranya Kapal Motor Mutiara Timur I, Kapal Motor Mutiara Sentosa II, dan Kapal Motor Mutiara Sentosa III.

Setiap kapal memiliki kapasitas sejumlah 600 penumpang, 110 truk, dan 300 mobil pribadi, sehingga membuat pemudik sangat merasakan efisien. Kemudian setiap perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Panjang diperkirakan memakan waktu sekitar 8 jam.

Pemudik asal Bekasi, Imam Makrus mengatakan, dirinya yang hendak pulang ke Lampung untuk merayakan hari Raya Idul Fitri 1439 H ini mengatakan, kehadiran tol tersebut dinilai ampuh untuk mengatasi penumpukan penumpang pada masa arus mudik Lebaran ini.

“Kehadiran tol laut ini memang dapat mengurangi beban jalan dan mengurangi penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung,” kata Imam, Senin (11/6).

Dilanjutkan dia, untuk keberangkatan melalui Pelabuhan Tanjung Priok, menurut Imam sangat efektif dan efisien dari segi tenaga, waktu dan BBM. Sebab kata dia, penumpang bisa beristirahat lebih lama di dalam kapal.

“Istirahatnya pun lebih lama. Tak terasa selama 8 jam tiba-tiba sudah sampai di Bandar Lampung,” ujarnya.

Namun jika melalui Pelabuhan Merak, menurut pengalaman Imam sangatlah tidak efisien. Sebab, harus menempuh perjalanan darat terlebih dahulu. “Kalau lewat darat dulu kan memakan tenaga dan bahan bakar, belum lagi resiko perjalanan menuju pelabuhan Merak yang rawan macet dan antrian panjang di Pelabuhan Merak saat arus mudik maupun balik,” tandasnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan