Tangerang, Semartara.News — Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis (YPKKT) secara gencar menggelar pelatihan barista kopi untuk pemula di Tangerang Raya.
Direktur YPKKT, Abraham Garuda Laksono mengatakan, kegiatan itu kolaborasi dengan Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana, Kementerian BMUN, dan Telkom.
“Jadi, kita buat pelatihan barista ini sebanyak 5 kali. Kita laksanakan di wilayah Tangerang Raya,” kata Abraham di Telaga Seafood, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Sabtu (23/3/2024).
“Pertama kita sudah lakukan di Kabupaten Tangerang, sekarang di Tangsel. Niatnya besok, kita gelar di Kota Tangerang,” terangnya.
Abraham mengungkapkan, pelatihan barista untuk pemula adalah respon dari aspirasi masyarakat yang ingin membuka usaha kedai kopi.
“Jadi, kita dapat masukan dari pelaku UMKM dan generasi muda yang ingin menambah kapasitas baru untuk berusaha,” ujar Pemuda jebolan James Cook University Singapura.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana menyampaikan, bahwa pelatihan akan menyasar ke berbagai kelompok masyarakat.
“Hari ini persertanya aktivis gereja yang masing-masing memiliki usaha atau baru membentuk usaha baru,” ucap Ananta.
“Nanti, kita juga akan gelar pelatihan bersama pelajar atau generasi muda agar siap menjadi entrepreneur,” tambahnya.
Karena itu, lanjut Ananta, pihaknya menghadirkan narasumber yang berpengalaman dalam persoalan barista atau usaha kedai kopi.
“Jadi, saya berharap narasumber kasih resep kepada peserta untuk menjalankan usaha kopi yang berkesinambungan,” pungkas politisi senior Banten dari PDI Perjuangan.
Dalam sesi pelatihan, Kopi Master, Deta Indra menjelaskan sejarah kopi, jenis kopi, penanaman kopi, proses panen, hingga proses produksi.
“Tadi, kita sampaikan beberapa materi dasar seputar kopi,” ujar Deta.
Untuk menjadi seorang barista, Deta mempraktekkan berbagai metode penyeduhan kopi.
“Paling dasar itu, metode penyeduhan Kopi Tubruk. Nama itu diberikan karena proses penyeduhannya mempertemukan langsung antara air dan kopi atau saling bertubrukan,” jelasnya.
Selain itu, Deta mempraktek metode penyeduhan kopi dengan alat berbentuk corong atau kerucut menyerupai huruf V, yang memiliki besar 60 derajat.
“Nah, kalau yang itu disebutnya V60 sesuai bentuk alatnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Deta mengungkapkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan penghasil dan pengkonsumsi kopi terbanyak.
“Kita negara produksi terbanyak kopi ke-3. Dan, pengkonsumsi kopi terbanyak ke-5. Jadi, usaha kopi sangat menjanjikan,” imbuhnya.
Dalam pantauan, para peserta sangat antusias dalam bertanya hingga mencoba secara langsung proses penyeduhan kopi di pelatihan barista tersebut.
Di akhir kegiatan, Ananta memberikan bantuan pangan berupa paket sembako kepada peserta pelatihan. (TIM)