Berita  

Warga Cipondoh Jadi Korban Bom Surabaya

SEMARTARA, Kota Tangerang – Warga Cipondoh, Kota Tangerang, Legita atau Lim Gwat Ni, jadi korban bom di Surabaya beberapa hari lalu. Atas kepergian korban, ratusan warga beserta para pengurus di Gereja Katolik Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda (Gereja HSPMTB), Kota Tangerang, menggelar Misa, Selasa (15/5).

Korban merupakan salah satu Pengurus Wanita Katolik di Tangerang, dan sosoknya sangatlah terpandang. Sebab, semasa hidup ia dan keluarga terbilang aktif dalam kepengurusan Katolik cabang Tangerang.

“Korban jemaat kita salah satu pengurus dari wanita Katolik cabang Tangerang. Anaknya sendiri Max Prawira Teja juga sebagai pengurus. Keluarga mereka aktif di Gereja,” kata Ketua Pengembangan Seksi Sosial Ekonomi Gereja HSPMTB Tangerang, Albertus Rudi Suwandi.

Selain aktif di Gereja, lanjut dia, dimata para kerabat sosok korban sangat luar biasa dermawan. “Ia dikenal baik bersahaja. Sosoknya luar biasa, tak pernah membedakan orang, semua sama. Kami sangat kehilangan,” tuturnya.

Pantauan Semartara.com, saat ritual misa requirem, suasana haru amat terasa di rumah ibadah kaum Kristiani tersebut. Isak tangis para jemaah yang hadir pun tiada henti-hentinya saat memanjatkan doa. Keharuan kian terasa ketika Pastor Walterus Teguh Santosa Sj memimpin doa dengan mengungkapkan rasa kehilangannya.

“Kemarin Minggu pagi, Senin pagi, saat nelpon, saya tak bisa berkata banyak, yang bisa saya katakan hanya anytime (kapanpun) kamu butuh teman, telponlah saya,” ucapnya.

“Ibu legita selamat jalan, ibu yang kami kenal orang yang sangat dermawan, orang yang aktif dalam kegiatan sosial, membantu anak-anak menjadi pendonor,” imbuhnya.

Pastor Walterus Teguh Santosa juga meminta kepada seluruh umat Kristiani untuk selalu memanjatkan doa kepada korban. Usai kegiatan tersebut, seluruh jemaat menggotong jenazah yang berada di dalam peti berwarna putih untuk dibawa ke rumah duka Oasis Lestari menggunakan ambulans. Kemudian jenazah disemayamkan satu malam hingga esok pagi akan dikremasi.

“Ibu mengajarkan kita untuk setia berdoa, berdoa yang tulus, untuk teman-teman, hari ini marilah kita sama-sama mendoakan ibu legita, mendoakan aktor keluarga, sebagai ungkapan cinta, ungkapan kepedulian, kita tidak bisa mengatakan apapun saat melihat peristiwa ini selain berdoa,” tandasnya.

Anggota DPRD Provinsi Banten, Ananta Wahana yang hadir dalam acara misa requirem, Selasa (15/5) sore, mengungkapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang ditinggalkan.

Ananta juga mengucapkan permohonan maaf, apabila dalam mengurus kepulangan jenazah korban dari Surabaya ke Kota Tangerang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

“Kami menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Ibu Legita Lim korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel Surabaya. Kami atas nama DPRD Provinsi Banten juga mohon maaf yang sedalam-dalamnya, apabila dalam proses pemulangan jenazah kurang mendaptkan perhatian dari pihak pemerintah. Kami berdoa dan percaya, Almarhum Ibu Legita telah mendapat tempat baik bersama Allah Bapa di sorga,” ucap Ananta Wahana.. (Helmi)

Tinggalkan Balasan