Umum  

Si Ular Besi Melaju Sampai Jauh

Si Ular Besi Melaju Sampai Jauh
Pemerintah sedang menyiapkan konektivitas kereta api dengan jalan tol, pelabuhan, dan kawasan industri seperti di Karawang dan Subang/Foto: Kereta Api/Ist.

Jakarta, Semartara.News — “Si ular besi” kereta api adalah moda transportasi yang berjalan di jalur khusus berbasis rel dan membuatnya dapat berlari cepat, tak pernah direpoti oleh kemacetan, seperti halnya di jalan raya.

Moda ini mampu mengangkut penumpang dalam jumlah ratusan hingga ribuan orang dalam sekali perjalanannya.

Kereta, utamanya yang digerakkan oleh tenaga listrik, juga lebih ramah lingkungan. Tidak salah jika moda ini menjadi salah satu pilihan sebagian masyarakat dalam bertransportasi.

Termasuk di Jawa, pulau dengan populasi terpadat di Nusantara, serta sebagian Sumatra. Saat ini, hampir di setiap sudut Pulau Jawa, dari ujung barat hingga timur, terhubung oleh rel kereta api.

Moda ini juga sebentar lagi dapat dinikmati masyarakat di Sulawesi, juga Kalimantan.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik, hingga Juni 2022 kereta api telah membawa 116,754 juta penumpang di daerah yang memiliki jaringan rel seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi atau Jabodetabek, luar Jabodetabek, dan sebagian Pulau Sumatra.

Adapun rincian wilayahnya, sebanyak 92,009 juta penumpang diangkut moda berjuluk ular besi ini menggunakan kereta jenis Commuterline di wilayah Jabodetabek.

Sedangkan sebanyak 22,783 juta lainnya di luar Jabodetabek. Kemudian ada sebanyak 1,962 juta orang berhasil diangkut dengan kereta di Sumatra.

Tumbuh Secara Signifikan

Secara umum, masyarakat yang menggunakan kereta tumbuh secara signifikan dalam rentang 2017–2019 dan hanya turun ketika fase pandemi terjadi 2020—2021 karena terbatasnya mobilitas masyarakat.

Pada 2022, perlahan mulai pulih, seperti dikutip dari Buku Informasi Transportasi Volume 12 yang diterbitkan Kementerian Perhubungan.

Dalam buku itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melaporkan bahwa pada 2017 kereta api mampu mengangkut 392.363.270 penumpang atau tumbuh sebesar 11,29 persen.

Jumlah itu meningkat setahun kemudian menjadi 422.332.287 orang atau naik 7,64 persen. Puncaknya, pada 2019 dengan 453.486.738 penumpang (7,38 persen).

Saat pagebluk Covid-19 mulai merangsek di tanah air pada 2020, jumlah penumpang yang diangkut jadi menciut tinggal 199.255.108 orang serta 162.572.707 orang (2021).

Tinggalkan Balasan