SEMARTARA, Kota Tangerang (24/2) – Kabar baik menyertai guru honorer yang akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kabar baik tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Tangerang, Abduh Surahman, usai menghadiri kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Kota Tangerang, jenjang sekolah dasar tahun 2018 di SMK PGRI 1, Cikokol, Kota Tangerang.
“Ada kabar baik bahwa pengangkatan PNS yang akan datang diprioritaskan untuk para guru honorer,” kata Abduh, Sabtu (24/2).
Menurut Abduh, informasi tersebut disampaikan pemerintah pusat pada ajang Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018, di Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beberapa waktu lalu. Namun, kata dia, kabar ini masih sekedar harapan dan belum diputuskan.
“Kabar ini masih sekedar harapan bahwa pada pengangkatan ASN mendatang akan diprioritaskan untuk guru honor. Tapi saya tidak tahu nanti berapa banyak honor yang akan diangkat oleh kementerian pendidikan, karena ada kuotanya,” kata Abduh.
“Namun sekali lagi saya tegaskan, bahwa itu baru apa yang disampaikan kementerian dan belum diputuskan,” lanjutnya.
Ia juga menerangkan bahwa untuk mendapatkan
Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) dibutuhkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani walikota. Namun ternyata, kata Abduh, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) di Kemendikbud menyampaikan bahwasanya cukup oleh kepala dinas.
“Tapi memang bentuknya bukan surat keputusan melainkan surat perintah tugas. Sehingga dengan dasar itu, honorer bisa mengajukan kepada kementerian untuk mendapatkan NUPTK,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Tutu Tuhfaturrutbah Azma, guru honorer di SMP Negeri 21 Kota Tangerang mengaku senang mendengar kabar baik tersebut. Namun ia berharap agar pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, lebih memprioritaskan masa kerja.
“Alhamdulillah jika kabar baik ini dapat diputuskan, tentu kami sangat berterima kasih. Semoga saya dan teman-teman honorer bisa diangkat jadi PNS,” kata Tutu, Sabtu (24/2) malam.
“Tapi prioritaskan masa kerja, jangan sampai masa kerja guru honorer yang baru, tiba-tiba muncul menjadi PNS tanpa memperhatikan yang lebih lama. Dari sini terlihat keseriusan pemerintah untuk membangun pendidikan, dari sini juga terlihat kebijaksanaannya,” imbuhnya.
Senada dengan Tutu, guru honorer di SD Negeri Kebon Besar 2, Pinkan Ayu Pertiwi berharap semoga info atau kabar pengangkatan guru honorer itu terealisasi dan benar-benar terjadi. Ia juga berharap pengangkatan guru honorer nanti tanpa persyaratan NUPTK. Sebab menurutnya, banyak rekan-rekan guru honorer yang belum mendapatkan NUPTK termasuk dirinya.
“Saya bersyukur pak dengan adanya kabar baik ini. Semoga pengangkatan guru honor ini jangan yang K2 saja, kalau bisa yang belum K2 juga bisa diangkat,” kata Pinkan, melalui seluler.
Ia juga mengaku sudah selama lima tahun menjadi guru honorer. Selama lima tahun itu pula ia mengalami suka maupun duka sebagai guru honorer. Dirinya berharap agar Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah lebih memikirkan nasib guru honorer. (Helmi)