Tingginya Jumlah Anak Putus Sekolah di Kabupaten Tangerang Dipicu Oleh Faktor Ekonomi

Ilustrasi anak putus sekolah karena harus membantu ekonomi orang tuanya
Ilustrasi: anak putus sekolah karena harus membantu ekonomi orang tuanya- (ist)

Kabupaten Tangerang, Semartara.News – Tingginya angka anak putus sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang yang mencapai puluhan ribu, dikarenakan faktor ekonomi, sehingga mereka memilih untuk bekerja.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang, Mohamad Bayuni. Ia menyebutkan tingginya angka putus sekolah di tingkat SMA sederajat karena mereka memilih untuk bekerja.

Selain dipicu oleh kejenuhan yang mewajibkan mereka belajar virtual karena Covid-19 beberapa waktu lalu, juga karena keinginan mereka untuk membantu perekonomian orang tuanya yang mengalami penurunan karena dampak pandemi.

“Jadi, awalnya mereka ini mencari peluang kerja, namun akhirnya ketagihan dan berhenti sekolah lantaran sudah bisa menghasilkan uang,” kata Bayuni, kepada Semartara.News, Selasa, (2/8/2022).

Bayuni juga tidak memungkiri angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang tinggi karena juga disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terjebak dalam kenakalan remaja.

“Kalau secara data saya tidak pegang, tapi berdasarkan informasi banyak anak berhenti sekolah karena terlibat dalam kasus kenakalan remaja, seperti tawuran dan lainnya,” ucap dia.

Hal Senada, diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Fahrudin. Ia  menjelaskan tingginya anak putus sekolah karena faktor ekonomi orang tuanya,  seperti yang terjadi di wilayah utara Kabupaten Tangerang. 

Tinggalkan Balasan