Kabupaten Tangerang, Semartara.News– Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang akan melakukan evaluasi terhadap PT LKM Artha Kertaraharja.
Pasalnya, keberadaan Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak di bidang simpan pinjam itu terus merugi hingga Milyaran Rupiah.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriadi mengatakan, dua tahun terakhir ini PT LKM Artha Kertaraharja selalu mengalami kerugian, bahkan terakhir mencapai Rp 2 Miliar.
“Ini harus dievaluasi, apa penyebab kerugian yang dialami oleh salah satu BUMD milik Kabupaten Tangerang itu,” kata Supriadi, Minggu, (24/7/2022).
Seharusnya, lanjut Anggota DPRD dari Fraksi PDIP itu, Pemkab Tangerang serius menangani persoalan yang dialami PT LKM AKR.
Pemkab Tangerang, lanjutnya, juga harus tahu mengapa BUMD miliknya selalu mengalami kerugian, apakah karena akibat piutang yang tidak dibayar atau bagaimana.
Jangan sampai, tandas dia, perusahan plat merah itu selalu menjadi beban APBD yang notabennya uang rakyat.
Melihat kondisi ini, ungkap Supriadi, badan anggaran daerah berwacana akan melakukan evaluasi kepada seluruh BUMD yang terus mengalami kerugian atau menjadi beban APBD, khususnya PT. LKM AKR
“Rencananya besok, Senin (25/7/2022) evaluasi itu akan kami gelar,” tandas dia sembari menambahkan bahwa suntikan modal yang diterima oleh PT LKM AKR dari APBD Pemkab Tangerang, terakhir terjadi pada tahun 2018 sebesar Rp4 miliar.
Sementara itu, salah satu anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Kabupaten Tangerang, Deden Umar Dani membenarkan, bahwa TPAD dan DPRD berencana melakukan evaluasi PT LKM Artha Kertaraharja dan beberapa BUMD yang selalu mengalami kerugian di setiap tahunnya.
“Ya, Senin besok memang ada agenda kegiatan badan anggaran. Terkait anggaran perubahan, dan kinerja BUMD yang terus merugi,” katanya.
Hanya saja, kata Deden, wacana evaluasi terhadap PT LKM dan beberapa BUMD yang diinisiasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang tersebut tempatnya belum ditentukan.
“Wacana evakuasi ini muncul dari beberapa kawan-kawan DPRD. Dan Tempatnya masih menunggu undangan dari staff,” tandas dia. (Deri/Tri)