Kota Tangerang, Semartara.News– Penyakit Chikungunya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk spesies Aedes dengan membawa Virus dengue terus merebak di RT 01/03, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Banten.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, fakta tersebut sangat berbeda dengan apa yang dirilis oleh Pemda Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatannya.
Dalam rilis disebutkan, bahwa pasien Chikungunya hingga Minggu (24/7/2022) tercatat sebanyak 14 orang.
“Dari 14 yang suspect chikungunya rata-rata sudah mendapatkan penanganan medis dan sudah membaik bahkan sembuh, ” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni seperti yang dikutip di rilis tersebut.
Namun begitu, berdasarkan fakta yang ada di lapangan, jumlah pasien chikungunya terus bertambah, awalnya 20 pasien bertambah menjadi 41 pasien. Kini jumlah tersebut bertambah lagi menjadi 43 pasien
Karena itu, warga melakukan kerja bakti di sekitar lingkungannya dan meminta kepada pemerintah setempat agar segera dilakukan pengasapan (fogging).
“Tadi ada 2 orang lagi yang datang ke rumah saya. laporan matanya pada bengkak terus timbul bintik-bintik merah.,” ungkap Muhajar, Ketua RT 01/03, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Banten.
Dirinya, lanjut Muhajar, mengaku hanya mendapat Surat Edaran (SE) dari Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan penyakit tersebut.
“Surat edaran itu kami terimanya dari Lurah Batusari melalui pegawainya,” kata dia.
Foto Kerja Bakti Warga Diminta Buat Apa?
Selain itu kata Muhajar, dirinya diminta untuk mengirim foto kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh warga. ‘Sampai hari ini tidak ada dari pihak pemerintah termasuk Dinkes yang turun ke lapangan. Mereka hanya minta foto-foto kerja bakti warga. Entah buat apa,” Tanya Muhajar.
Meski begitu Muhajar tetap mengimbau kepada warganya supaya membersihkan lingkungan rumah masing-masing, mulai dari membersihkan kamar mandi hingga fasilitas umum.
“Sampai tadi pagi, warga masih kerja bakti dengan membongkar paving block, bersihkan sampah dari selokan supaya tidak mampet,” kata dia.
“Kami juga harap pemerintah cepat merespon kondisi ini. Supaya wabah Chikungunya tidak terus bertambah,” cetus Muhajar. (Kahfi/Tri)