Kota Tangerang, Semartara.News – Pemuda Batuceper Menggugat minta Jalan Garuda dan Juanda ditutup karena membahayakan pengguna jalan, Rabu 30/3/22.
Pemuda Batuceper Menggugat kembali melakukan aksi demo di Jalan Garuda. Terhitung sudah melakukan aksi demo sebanyak tiga kali dengan kurun waktu cukup lama, mulai dari 2020 sampai hari ini.
Hardiansyah selaku Koordinator Lapangan (Korlap) mengatakan aksi demo kali ini merupakan bentuk kekecewaan. Dia menilai Pemerintah Kota Tangerang dan Angkasa Pura dalam pengambilan kebijakan terkesan menggantung, bahkan tidak serius dalam menyikapi permasalahan Jalan Garuda dan Juanda.
“Kita, kan, bersuara sudah dari tahun 2020, sampai hari ini belum ada perbaikan. Artinya, tidak ada komunikasi yang baik antara Pemerintah Kota Tangerang dengan pihak Angkasa Pura,” kata Korlap dengan sapaan Hardi
“Kita minta dalam kurun waktu 3×24 jam, tutup saja jalan ini karena sangat membahayakan para pengguna jalan. Kalau tidak biar kita yang tutup daripada membahayakan jalan,” tambah Hardi
Dalam aksi demo kali ini, Pemuda Batuceper Menggugat melakukan pengurukan lobang-lobang dan penggalangan koin satu miliar untuk perbaikan jalan. Hardi mengakui, hal itu bagian dari keseriusan mereka dalam kasus Jalan Garuda dan Juanda yang rusak parah dan sudah lama tidak ada penanganan.
“Ini keseriusan kami. Artinya, kami butuh keputusan konkret dari Pemerintah Kota Tangerang dan Angkara Pura soal Jalan Juanda dan Garuda ini,” tegas Hardi.
Sementara itu, Batuceper Menggugat juga sudah berkirim surat audiensi ke DPRD Kota Tangerang untuk melakukan dengar pendapat. Di samping itu, Hardi berharap menemukan solusi terbaik.
“Kita sudah kirim surat audiensi ke DPRD untuk dengar pendapat. Harapannya, ada solusi yang bisa diterima,” ungkap Hardi.
Adapun elemen yang tergabung dalam aksi demo Pemuda Batuceper menggugat, antara lain: KNPI Kecamatan Batuceper, LPM Kelurahan Batusari, Forkabi, Satria Banten, Pendekar Banten, BPPKB, Jawara Bela Diri Batu Ceper, Komunitas Cupang, dan PAM. (AK/Say)