Berita  

Pembiayaan Perumahan Untuk Kaum Milenial Terus Dipermudah

Pembiayaan Perumahan Untuk Kaum

Jakarta, Semartara.News – Pembiayaan perumahan untuk mereka kaum milenial maupun generasi Z terus dikembangkan oleh pihak perbankan, dengan terus mempermudah sejumlah persyaratan agar kaum milenial bisa memiliki rumah yang mereka inginkan.

Dimana, pembiayaan perumahan untuk kaum milenial ini sebagaimana yang dilakukan oleh  Bank BTN dengan menghadirkan fitur payment mortgage hingga graduate payment yang cocok dengan lifestyle dan pola penghasilan generasi muda ini.

Kalangan milenial bahkan di bawahnya (generasi Z) merupakan segmen populasi yang besar di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kalangan milenial dan generasi Z ini populasinya mencapai 53,71 persen dari total seluruh penduduk (data tahun 2020) makanya tidak heran kalau segmen ini menjadi target pasar kalangan industri termasuk sektor properti dan perbankan.

Bank BTN misalnya, menyasar khusus segmen ini dengan mengeluarkan produk pembiayaan perumahan khusus yang menargetkan kalangan milenial dan generasi Z. menurut Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar, produk pembiayaan untuk segmen ini menyesuaikan dengan lifestyle, pola pengeluaran, dan pendapatan kalangan ini.

“Kami mengembangkan beberapa fitur lagi untuk produk KPR milenial yang sudah kami miliki sejak beberapa tahun lalu. Fitur itu seperti cicilan yang hanya membayar bunga saja non pokok untuk dua tahun pertama sehingga menjadi sangat ringan, payment mortgage yang disesuaikan penghasilan, dan pembayaran angsuran suka-suka dikaitkan dengan tabungan yang mereka miliki,” ujarnya.

Seluruh fitur yang menyesuaikan dengan lifestyle dan pendapatan anak-anak muda ini ditargetkan bisa merealisasikan penyaluran KPR baru mencapai 20-30 ribu unit rumah khusus untuk segmen milenial yang bisa direalisasikan sepanjang tahun 2022 ini.

Fitur graduate payment yang mengenakan bunga secara berjenjang juga sangat cocok dengan profil pendapatan anak-anak muda sehingga jumlah cicilan yang dibayarkan juga berjenjang seiring peningkatan penghasilannya. Umumnya kenaikan bunga yang dikenakan berkisar 1 persen per tahun sebelum dikenakan bunga pasar (floating).

“Berbagai fitur lain akan terus kita kembangkan untuk memudahkan anak-anak muda mengakses pembiayaan perumahannya termasuk untuk segmen anak-anak muda pekerja informal yang saat ini banyak bekerja secara mandiri. Fitur-fitur pembiayaan yang tepat dengan pola-pola pengeluaran maupun pendapatan milenial tentunya sangat menarik karena segmen ini juga memiliki keinginan yang tinggi untuk memiliki rumah,” imbuh Hirwandi.

Tinggalkan Balasan