Jakarta, Semartara.News — Pendiri Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini mengatakan bahwa secara empiris digitalisasi terbukti membantu UMKM sehingga pemerintah dan stakeholder perlu mendukung dengan ekosistem yang memadai.
“Dari sisi teori, kita memang memiliki kekuatan di kelompok ekonomi bawah dan kemudian dengan digital, terbukti secara empiris dengan sebuah survei, saya yakin tidak hanya CORE, mereka mendapatkan manfaat,” kata Hendri dalam Diskusi Panel dengan tema Digitalisasi UMKM yang dilaksanakan secara daring, Selasa.
CORE bersama OVO, lanjutnya, beberapa waktu lalu pernah mengadakan survei kepada sejumlah pelaku UMKM. Hasil survei menyimpulkan bahwa transaksi melalui digital mencapai 70 persen, lalu peningkatan pendapatan melalui digital naik 30 persen.
“Selain itu mereka juga kenal dengan perbankan, yang semula kita tahu bahwa UMKM sulit menjangkau perbankan karena mereka berhubungan dengan transaksi pembayaran lewat berbagi platform ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, berkat digitalisasi, pelaku UMKM juga mulai tertarik untuk menyimpan uang di perbankan. Tingkat literasi responden yang disurvei CORE juga meningkat 71 persen.
Lebih lanjut Hendri mengatakan bahwa jika berbicara mengenai digitalisasi ekonomi, maka yang sebenarnya dibicarakan adalah UMKM karena lebih dari 60 persen ekonomi Indonesia disokong oleh UMKM.
Meski 57 persen SDM Indonesia merupakan lulusan SMP ke bawah, ia menilai, bukan berarti pelaku UMKM akan kesulitan memahami digitalisasi karena selama ini telah terbiasa dengan media sosial seperti Facebook.
Dengan adanya digitalisasi kepada pelaku UMKM terutama pelaku usaha mikro, ia berharap demokrasi ekonomi akan bisa segera terwujud. Melalui ekosistem yang memadai, ia menilai digitalisasi dapat mengatasi berbagai permasalahan UMKM yang komplit, seperti kesulitan mengakses modal, kesulitan dalam pemasaran dan pendistribusian
“Oleh karena itu kita harus membangun ekosistem, karena tidak mungkin tanpa ekosistem itu cita-cita besar tadi akan ada, tidak mungkin pertumbuhan yang inklusif dan dinikmati pelaku usaha kecil bisa terjadi,” tutur dia.(ANTARA)