Berita  

Gempa Pasaman Barat sebabkan 2 orang meninggal

Gempa Pasaman Barat sebabkan 2 orang meninggal
Gempa Pasaman Barat sebabkan 2 orang meninggal

Semartara.News – Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Pasaman Barat sebabkan  2 orang meninggal dan 20 luka-luka.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan data sementara hingga pukul 11.50 WIB. Suharyanto menyebutkan Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Pasaman Barat sebabkan  2 orang meninggal dan 20 luka-luka.

Sedangkan data kerugian material meliputi fasilitas pendidikan rusak berat 1 unit, fasilitas perbankan, balai pertemuan warga, dan Aula Kantor Bupati Pasaman Barat.

Menyikapi kondisi pasca gempa, Suharyanto mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan.

Selain itu, BNPB meminta warga untuk tidak terpancing isu negatif yang beredar dan dapat menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.

“Di samping itu, pastikan terlebih dahulu kekuatan bangunan pasca gempa sebelum memasukinya,” ucapnya.

BMKG: Gempa tidak berpotensi tsunami

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, gempa dengan magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/2/2022) sekitar pukul 08.39 WIB tidak berpotensi tsunami.

Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer (km) timur laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada kedalaman 10 km.

“Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Pasaman Barat yang timbul akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Bambang dalam keterangan pers tertulis, Jumat (25/2/2022).

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar. Selain itu, masyarakat untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ucapnya.

Bambang menuturkan bahwa berdasarkan analisis BMKG memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi pagi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

BMKG menyebutkan hingga pukul 09.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 kejadian gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo M5,2 dan menunjukkan adanya 7 aktivitas gempa susulan (aftershock ) dengan magnitudo terbesar M3,9.(beritasatu)

Tinggalkan Balasan