Berita  

Ada 124 Kasus DBD di Tangsel Sepanjang Januari 2022

Ada 124 Kasus DBD di Tangsel Sepanjang Januari 2022
Ada 124 Kasus DBD di Tangsel Sepanjang Januari 2022

Kota Tangsel, Semartara.News – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Ady Purnawan mengatakan bahwa Desember hingga Maret menjadi periode puncak kasus demam berdarah dengue (DBD).

 “Kita kan sudah buat grafik rata-rata dalam lima tahun terakhir, kasus DBD itu tinggi ada di bulan Desember, Januari, Februari, dan Maret karena musim hujan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (18/2/2022).

Ady tak memungkiri bahwa kasus DBD di Tangerang Selatan mengalami kenaikan. “(Tahun) 2022 memang ada peningkatan, untuk bulan Januari saja kita sudah ada 124 kasus. Kalau jumlah Februari ini lagi kita hitung, lagi kita rekap” ungkapnya.

Masih kata Ady, 124 orang yang terkena DBD tersebut telah menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas, serta dan dinyatakan sembuh. “Untuk bulan Januari, seluruh pasien sudah dua minggu ini seluruhnya sembuh,” jelas Ady.

 Ady memastikan, Dinkes Kota Tangsel tetap menggelontorkan anggaran untuk penanganan penyakit DBD. Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan upaya pencegahan kepada masyarakat. 

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya telah mengadakan rapat upaya pengendalian DBD bersama para kepala puskesmas, camat, dan lurah di wilayah Tangsel. “Untuk pencegahan upaya kita biasanya yang pertama PSN (pemberantasan sarang nyamuk), 3M (menguras, menutup, mengubur) plus, kemudian sama pemantauan jentik berkala melalui pemberdayaan masyarakat dengan koordinasi lintas sektor,” ucapnya. 

Selain itu, Ady juga mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pencegahan DBD dengan menekankan pentingnya peranan “satu rumah satu jumantik”. “Artinya setiap rumah itu bertanggungjawab untuk rumahnya sendiri dan melaporkan adanya jentik. Kita berbicara pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya. Dengan begitu, Ady berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam satu rumah satu jumantik dan 3M sehingga pencegahan DBD dapat terlaksana secara efektif.(Kompascom)

Tinggalkan Balasan