Strategi Pemerintah Tangerang dan Salatiga Pulih di Era Endemi

Pemerintah kabupaten tangerang
Taufik selaku Deputy Chairman MarkPlus, Inc sebagai moderator, bersama Ahmed Zaki Iskandar pada acara MarkPlus Goes to Government, yang dilaksanakan virtual (11/2) (foto - istimewa)

Jakarta, Semartara.News – Bagi Pemerintah Tangerang, kenaikan laju populasi masyarakat yang bertambah pada kisaran 125.000 hingga 130.000 jiwa per tahun jadi tantangan tersendiri. Ditambah dengan fakta bahwa pandemi berdampak tak hanya pada angka PHK yang tinggi, namun juga berbarengan dengan banyaknya lulusan di usia produktif jadi dilema bagi keseimbangan kondisi ekonomi.

“Dengan program-program sistem bantuan masyarakat kita membuka peluang wirausaha baru. Industri di Tangerang sudah mengalami stagnasi, salah satunya karena UMK sudah mencapai angka 4.230.000”, buka Ahmed Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang, pada acara The 3rd MarkPlus Goes to Government, Jumat (11/2/22).

Dari segi pertanian dan perikanan pemerintah menyadari adanya potensi, misalnya pada produk kulit salmon yang telah merambah pasar Korea Selatan.

“Kita memberikan banyak sekali bantuan pada petani, peternak, dan para pemuda yang sekarang bergerak di urban agriculture. Bantuan bisa berupa bibit, pupuk, serta subsidi untuk kegiatan-kegiatan mereka”, tambahnya.

Tentunya dibutuhkan pasar yang besar untuk memasarkan hasil produksi tersebut guna mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan petani dalam menjalankan usaha taninya, hal ini kemudian juga menjadi perhatian pemerintah daerah Tangerang melalui penyaluran akses permodalan, subsidi bunga pinjaman, hingga bantuan ketahanan pangan.

“Untuk akses permodalan, bisa melalui koperasi yang memiliki anggota serta badan usaha yang jelas. CSR dari mitra swasta pemerintah daerah juga jadi solusi” terang Ahmed.

Lanjutnya, Skemanya ada subsidi bunga untuk para kreditur di BPR, kemudian ada UPDB dan LKM bagi nasabah-nasabah yang mengalami pinjaman, kita bantu berikan insentif untuk menutupi bunga pinjaman mereka. Kemudian ada bantuan ketahanan pangan, kita bisa berikan bantuan untuk membuka tambak-tambak baru agar bisa berkembang.

Hal tersebut terus diupayakan guna pemulihan ekonomi pasca pandemi, meski saat ini pihaknya menaruh atensi pada tingginya angka kasus COVID-19 di Tangerang.

“Saya mohon doanya, COVID di Tangerang Raya saat ini sedang tinggi-tingginya, jauh lebih tinggi daripada delta. Dua minggu ke depan kami akan lakukan pengetatan dan PPKM level 3 mudah-mudahan ada penurunan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.”, ujarnya pada MGTG Episode 3, Jumat (11/2).

Indeks pembangunan manusia Kabupaten Tangerang terjadi peningkatan, capaian tahun 2021 mencapai 72,29% dan terjadi kenaikan sebesar 0,51% yoy. Mengenai RPJMD, pemerintah Tangerang menargetkan 7,81 triliun tahun ini, “Mungkin di 2022 ini kita hanya akan mencapai 6,02 triliun rupiah.”, ungkap Ahmed.

Sementara di tahun sebelumnya, RPJMD pemerintah Tangerang mencapai 5,74 triliun dari target 6,31 triliun rupiah. Selain itu, Ahmed mengungkap pihaknya juga sedang mengupayakan pembangunan Cloud Kitchen bagi UMKM.

“Banyak dapur UKM masih bercampur dengan dapur rumah. Kita ingin persiapkan cloud kitchen dan persiapkan seluruh fasilitasnya, mudah-mudahan hasilnya bisa lolos dari BPOM agar produk bisa dijual di minimarket dan ekspor ke luar negeri,” ungkapnya.

Hal ini menarik karena tren cloud kitchen telah banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan ride-hailing seperti Gojek dan Grab. Pada MGTG episode 3 ini, hadir pula Yuliyanto selaku Walikota Salatiga. Pengetatan regulasi, refocusing anggaran, sinergi lintas sektor, isolasi terpusat, call center, keterbukaan informasi, dan monitoring serta evaluasi jadi strategi utama pengendalian pandemi pemerintah Salatiga.

Kota toleransi ini telah mengalami peningkatan jumlah UMKM semenjak pandemi, dari angka 12.000 UMKM, hampir meningkat dua kali lipat hingga 24.000 jumlahnya.

“Berkaitan dengan hal itu, bantuan dari pusat melalui pelatihan digital marketing terus dilakukan.”, tanggap Yuliyanto.

Salah satu prestasi bagi UKM Salatiga adalah adanya UKM keramik yang mulanya hanya memiliki 3 karyawan dan saat ini sudah merambah pasar mancanegara dengan omzet lebih dari 5 miliar. Hal ini jadi satu inspirasi bagi UKM lainnya di Salatiga untuk terus mengembangkan bisnisnya dengan digital marketing.

Lebih lanjut, Yuliyanto menerangkan beragam inovasi Pemkot di bidang ekonomi.

“Aktivitas pasar tetap dibuka dari sejak awal COVID tahun 2020 sampai 2022 ini dan tidak pernah dilakukan penutupan pasar.Pasar tetap diatur sedemikian rupa dengan physical distancing dan penjadwalan operasional”, ujarnya.

Kemudian dilaksanakan pula program Bedah Warungku yaitu bulan belanja berhadiah produk produk UMKM dan koperasi yang ada di kota Salatiga, sinergitas BUMD dan organisasi lainnya dalam pengembangan UMKM, misalnya peningkatan akses keuangan Ibu muda produktif.

Lebih lanjut pemasaran secara online produk UMKM melalui akun instagram walikota Salatiga juga dicanangkan dengan adanya program lain seperti SOS atau Save Our Shop, gerakan membeli produk UMKM minimal sekali dalam sehari.

MarkPlus Goes to Government episode ke-tiga ini telah mengungkap rencana strategis dua pemerintah daerah dalam mengupayakan pemulihan pasca pandemi, dengan tema Recover Together, Recover Stronger. Acara ini dipandu oleh Taufik selaku Deputy Chairman MarkPlus, Inc dan akan dilaksanakan secara berkala di tahun 2022. Selengkapnya mengenai MGTG Episode 3, simak videonya pada link berikut di saluran YouTube MarkPlus Channel.

Tinggalkan Balasan