Pengamat Politik, Erman Anom: Lawan Kota Kosong Bisa Hindari Konflik dalam Birokrasi

SEMARTARA, Tangerang (12/1) – Beredarnya isu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli akan melawan kotak kosong pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan Juni mendatang, membuat para pengamat politik angkat bicara akan fenomena ini.

Salah satunya pengamat yang setuju akan petahana Ahmed Zaki Iskandar beserta pasangannya Mad Romli yang akan melawan kotak kosong ialah Erman Anom Ketua Program Studi Magister Ilmu komunikasi Politik Universitas Esa Unggul.

Ia menyatakan kesetujuannya akan Pilkada paslon tunggal melawan kotak kosong, pasalnya jika banyaknya paslon yang mendaftar pada ajang Pilkada Bupati Tangerang, ia menakutkan akan terciptanya hubungan yang tidak harmonis di birokrasi Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tangerang kedepannya.

“Jika ada dua paslon atau lebih pada Pilkada Bupati Tangerang, kita takutkan adanya saling curiga dan hubungan yang tidak harmonis di birokrasi pemerintah,” paparnya kepada awak media, Jumat (12/1).

Akademisi ini juga menyebutkan akan hal yang sangat menarik dari fenomena petahana melawan kotak kosong, dan ia juga berharap hal ini menjadii contoh untuk politik nasional kedepannya.

“Hal ini dalam rangka hindari konflik dalam birokrasi, sehingga aparatir sipil negara (ASN) tidak terpecah-pecah dalam memberikan dukungannya kepada calon, untuk itu suasana kerja Pemerintah Daerah akan kondusif sehingga roda birokrasi pemerinthan tetap berjalan harmonis di Kabupaten Tangerang,” tuturnya.

Ia juga membantah pernyataan kepada para pengamat atau masyarakat yang tidak setuju akan akan paslon tunggal melawan kotak kosong.

“Jika mereka tidak setuju, kan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memberikan waktu kepada independen untuk mendaftarkan diri ke KPU,” jelasnya.

Namun, pada realitanya, masyarakat atau calon independen tak ada satu pun yang mendaftarka diri ke KPU untuk turut andil dalam ajang Pilkada Bupati Tangerang periode 2018-2023.

“Kalau masyarakat tidak setuju akan calon tunggal, bisa gunakan calon independen dan Pilkada ini bisa munculkan calon independen, dari pada masyarakat harua salurkan suaranua kekotak kosong,” harapnya. (Yansopi)

Tinggalkan Balasan