Semartaranews – Pemindahan ibukota baru dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur telah mendapatkan persetujuan dari DPR. Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengingatkan pemindahan ibukota ini harus memberikan dampak yang besar khususnya pemerataan perekonomian yang selama ini terlalu condong di Jakarta dan wilayah Jawa.
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mendukung penuh pembangunan Ibukota Negara (IKN) yang sudah ditetapkan di Kalimantan Timur dan akan dinamakan Nusantara. Rachmat menyebut pemindahan IKN ini juga harus menjadi upaya untuk menggerakkan dan pemerataan perekonomian dalam negeri. Ia juga mengingatkan jangan sampai dana APBN yang besar justru hanya akan dinikmati orang asing ataupun segelintir kalangan.
“Ada tiga hal penting dari pembangunan IKN ini dan harus dipastikan dampak maupun manfaatnya sebesar-besarnya dirasakan oleh masyarakat, khususnya untuk kemajuan dan pemerataan ekonomi. IKN baru ini juga harus bisa terus meningkatkan perbaikan kehidupan sosial dan lingkungan hidup,” katanya.
Beberapa hal juga dirinci oleh Rachmat terkait hal teknis pembangunan IKN. Pembangunan IKN tentunya akan berpotensi memberikan dampak yang positif khususnya untuk kawasan Indonesia bagian timur yang selama ini seperti tersisihkan. Wilayah Indonesia timur selama ini paling tertinggal di segala lini seperti pendidikan, infrastruktur, kualitas sumberdaya manusia, dan juga dalam bidang ekonomi.
Saat ini lima wilayah termiskin Indonesia ada di Indonesia timur yaitu secara berurutan adalah Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Gorontalo. Dengan perpindahan ibukota ini diharapkan bisa memperbaiki keadaan dengan lebih cepat khususnya untuk masyarakat yang berada di kawasan timur ini.
Selain itu soal lokasi ibukota baru yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia juga akan memberikan beberapa keuntungan. Faktor kedekatan ini berpotensi bisa memperbaiki mobilisasi penduduk hingga distribusi barang dan jasa. Nantinya berbagai program pembangunan juga akan bisa menggerakkan tenaga kerja maupun bahan material dari seluruh wilayah dengan lebih merata.
Perpindahan ibukota ini diharapkan bisa memperbaiki ketimpangan ekonomi dan ketimpangan wilayah yang selama ini lebih dinikmati di wilayah barat. Dengan perpindahan ibukota baru ini juga diharapkan terjadi redistribusi yang selama ini begitu sulit dilakukan sehingga ke depan kitab isa lebih optimistis terkait akselerasi pembangunan dan kemajuan di Indonesia.
Rachmat juga menyoroti beban sosial dan lingkungan hidup di Jakarta maupun
Pulau Jawa secara umum juga sudah terlalu berat. Masalah kriminalitas, pencemaran lingkungan, dan kerusakan alam yang sudah demikian berat di Jakarta dan Jawa dengan memindahkan ibukota diharapkan distribusi penduduk juga lebih merata dan bisa mengurangi beban sosial maupun lingkungan.
“Hal lainnya yang juga penting, pembangunan ibukota baru ini tentunya akan memakan biaya besar dan itu kesempatan untuk menggairahkan investasi serta industri dalam negeri. Berbagai material bahan bangunan seperti semen, besi, cat, peralatan elektronik itu harus menggunakan produk dalam negeri,” pungkasnya. (RumahCom)