Berita  

Indonesia Masuk 5 Besar Untuk Vaksinasi Terbanyak di Dunia

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin saat memantau kegiata vaksinasi kepada pelajar. (FOTO - ANTARA)

Jakarta, Semartara.News  – Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari wilayah perkotaan hingga pedesaan, rupanya mulai membuahkan hasil yang maksimal.

Betapa tidak, setelah proses vaksinasi tersebut digelar dengan massif dan juga gotong royong dari seluruh elemen warga, saat ini diketahui Indonesia sudah masuk 5 besar untuk program vaksinasi Covid-19 terbanyak di Dunia.

Dimana, dari informasi yang dilansir lewat Kementerian Kesehatan, tercatat hingga tanggal 6 Oktober 2021 lalu, sebanyak 94 juta orang di negara ini yang sudah divaksinasi COVID-19 dosis pertama.

Hal tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dengan jumlah masyarakat yang divaksinasi terbanyak.

“Dari sisi vaksinasi, per hari ini sudah 94 juta orang Indonesia yang divaksinasi dosis pertama. Indonesia ada di ranking ke 5 dunia,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual.

Dengan demikian, Indonesia telah naik 1 tingkat menyusul Jepang. Sampai sekarang, Jepang telah berhasil memvaksinasi sekitar 80 juta warganya.

Sementara, lanjut Menkes Budi, total suntikannya sudah 148 juta dosis, ranking ke-6 dunia. Tidak hanya itu, saat ini target pemerintah diketahui sudah melampaui 2 juta suntikan per hari di bulan September ini.

Terkait stok vaksin, sebanyak 222 juta dosis yang sudah diterima Pemerintah Indonesia, 193 juta di antaranya sudah didistribusikan ke daerah, dan 148 juta dosis sudah disuntikkan. “Total stok vaksin yang masih ada di kisaran 70 jutaan, masih cukup banyak.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan meski saat ini pengendalian pandemi COVID-19 di Indonesia berjalan dengan baik, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap varian baru, jangan sampai terlena dengan kondisi saat ini yang mulai membaik.

“Pemerintah akan melakukan pengawasan ketat dengan memonitor seluruh kegiatan aktivitas masyarakat agar dapat kita merespons bila ada hal-hal yang dianggap menjadi darurat, sehingga virus tidak berkembang biak,” kata Luhut.

Tinggalkan Balasan