Denpasar, Semartara.News – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Provinsi Bali bersinergi membuka posko dapur umum gotong royong untuk membagikan nasi bungkus kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 wilayah Jawa-Bali.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara di sela kegiatan dapur umum tersebut di Denpasar, Minggu (1/8/2021) mengatakan, dapur umum gotong royong sejak pandemi sudah ada, tapi sekarang kembali lebih aktif dalam menyiapkan kebutuhan masyarakat berupa nasi yang setiap harinya 1.000 bungkus.
“Pengaktifan dapur umum ini dilakukan dikarenakan pemerintah memberlakukan PPKM level 4 wilayah Jawa – Bali, termasuk Kota Denpasar. Sebenarnya dapur umum ini sudah ada sejak PKM pada bulan Mei 2020.
“Dengan kembali pemerintah menetapkan PPKM level 4 sehingga masyarakat sangat membutuhkan bantuan, salah satunya makanan, maka dengan demikian kami aktifkan lagi dapur umum ini,” kata Jaya Negara
Begitu juga, kata Wali Kota Jaya Negara, untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) sudah mendapat konsumsi dua kali sehari. Akan tetapi di lapangan ternyata masih banyak warga yang membutuhkan.
“Di lapangan banyak masyarakat yang perlu kami sasar, misal di Pantai Sanur ada pedagang, juga ada anak-anak mahasiswa. Sehingga kami juga bekerja sama dengan mahasiswa Unud untuk penyalurannya,” ujar kata Wali Kota Jaya Negara didampingi Penjabat Sekda Made Toya dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Denpasar Dewa Gede Rai.
Selain itu, Jaya Negara mengatakan warga yang membutuhkan juga bisa menyampaikan kepada masing-masing kepala lingkungan yang nantinya akan diteruskan ke kepala desa dan lurah. Atau bisa juga langsung posko dapur umum di Jalan Kaliasem Denpasar.
“Nanti makanannya akan kami kirim melalui Tagana. Ini sifatnya berbagi dan dan gotong royong untuk meringankan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan,” katanya.
Ia mengatakan pemesanan atau amprah makanan ini dilakukan minimal sehari sebelumnya. Dalam sehari, akan membuat sedikitnya1.000 paket nasi. Di mana tenaga relawan yang dibutuhkan minimal sebanyak 20 orang.
“Jika ada tambahan lagi akan kami kondisikan, karena di sini maksimal bisa membuat 1.000 paket, dan mungkin akan ada penambahan relawan lagi,” katanya.
Sementara Wakil Wali Kota Arya Wibawa menambahkan ketersediaan pangan yang dibentuk melalui dapur umum ini bebas dari bahan-bahan yang merugikan dan dapat diterima seluruh kalangan masyarakat.
“Sehari kami rancang pembagian dua kali, yakni pagi pukul 11.00 Wita dan sore hari pukul 16.00 Wita,” katanya.
Ia mengatakan sasaran dari program ini merupakan masyarakat yang sangat membutuhkan, utamanya bagi mereka yang sama sekali belum mendapatkan bantuan dari sumber dana manapun.
Menurutnya, dengan program dapur umum gotong royong Kota Denpasar memberikan ruang bagi masyarakat, kelompok masyarakat, perseorangan, organisasi, perusahaan swasta, perbankan, dan BUMN atau BUMD untuk berkontribusi lewat donasi sebagai penerapan pola gotong royong. Selain di Jaba Paon di Denpasar ada tiga dapur umum lainnya, yakni Dapur Umum Yadnya, Inti Bali dan SOS Sanur.