Muchamad Nabil Haroen Bicara Strategi Pemberian Vaksinasi

Muchamad Nabil Haroen
Anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil saat memantau vaksinasi Covid-19 di daerah Jakarta Selatan (Foto - Istimewa)

Jakarta Selatan, Semartara.News – Anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil memantau jalannya vaksinasi di CIlandang Town Square, Jakarta Selatan, Selasa (13/7/2021).

Tindakan pemantauan vaksinasi ini dilakukan dalam rangka memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menerima vaksin Covid-19.

Terkait penyelenggaraan vaksinasi di beberapa kawasan, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen ini menilai, bahwa vaksinasi bertujuan untuk penanganan pandemi secara signifikan.

“Upaya vaksinasi yang massif dilakukan dan percepatan teknis penyelenggaraan vaksinasi oleh pemerintah harus diapresiasi. Vaksinasi merupakan langkah penting untuk penanganan pandemi, selain penerapan protokol kesehatan yang ketat serta menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh. Proses vaksinasi, di beberapa negara lain, membantu secara signifikan penanganan pandemic,” ungkap Anggota DPR Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V dalam keterangannya yang diterima redaksi semartara.news, Selasa (13/7/2021).

Lebih Lanjut, pengurus BADIKLAT Pusat PDI Perjuangan menyampaikan, bahwa strategi pemberian vaksinasi ke masyarakat harus ditata kembali.

“Akan tetapi, penyelenggaraan vaksinasi di Indonesia harus diperbaiki agar lebih optimal. Saya melihat di beberapa daerah, serta pantauan dari tim, bahwa penyelenggaraan vaksinasi kurang optimal dari segi teknis. Di beberapa kawasan, vaksinasi justru menjadi tempat berkerumun karena tidak dikelola secara baik. Jangan sampai lokasi vaksinasi justru menjadi tempat penyebaran virus,” kata Muchamad Nabil Haroen.

Menurutnya lagi, perbaikan strategi pemberian vaksinasi dapat dimulai dengan memaksimalkan peran perangkat RT dan RW serta memanfaatkan penggunaan teknologi digital.

“Penggunaan penjadwalan, bisa menggunakan teknologi digital (website, dsb), atau menggunakan perangkat dari RT dan RW untuk mempermudah mengakses warga yang belum menggunakan teknologi,” lanjut Gus Nabil.

Bisa juga ditambah pola vaksinasi jemput bola, misalnya petugas yang menangani vaksinasi bisa datang ke desa atau kelurahan dengan penjadwalan dari instansi terkait.

Gus Nabil juga mengingatkan tentang edukasi tentang program vaksinasi pada lapisan masyarakat.

“Perlu terus menerus edukasi vaksinasi di level warga. Kemenkes bisa menggandeng pesantren, pengelola rumah ibadah dan ormas keagamaan untuk edukasi vaksin dan proses vaksinasi. Cara ini efektif untuk mengedukasi warga dan persebaran informasi,” tutur Gus Nabil.

Tinggalkan Balasan