Petaka Kelangkaan Oksigen, Ananta Minta Presiden Evaluasi Menteri Terkait

Petaka Kelangkaan Oksigen
ST. Ananta Wahana, S.H (kanan) saat bersama Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Ir. Hasto Kristiyanto (Foto - Istimewa)

Jakarta, Semartara.News – Petaka Kelangkaan Oksigen, Anggota DPR RI Ananta Wahana geram atas kasus kelangkaan Oksigen (O2) yang terjadi pada pasien penderita Covid-19 saat ini.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara harus bertindak tegas dengan mengevaluasi para menteri yang ada di jajaran kabinetnya

“Saya pikir ini bukan masalah biasa, kelangkaan oksigen bagi pasien Covid-19 menandakan kinerja para Menteri tidak becus, ini menyangkut nyawa manusia,” Ungkap Ananta, saat dhubungi redaksi semartara.news, Selasa (6/7/2021).

Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan ini menilai, dalam situasi apapun, negara harus hadir dan bertindak secara tepat dalam merencanakan dan memutuskan sebuah kebijakan yang strategis.

“Kelangkaan oksigen yang terjadi saat ini membuktikan, bahwa negara tidak hadir. Menterinya kerja apa? Ingat jangan main-main, apalagi berbisnis,” tegas Sekretaris Badiklat Pusat PDI Perjuangan.

Senada dengan Ketua DPR Puan Maharani, Anggota Komisi VI DPR ini meminta Presiden melakukan rapat terbatas untuk memutuskan persoalan ini.

“Segera Pak Jokowi mengumpulkan Kementerian terkait untuk mencari solusi dari persoalan ini, jalankan dengan sistematis kebutuhan Oksigen Industri ke kebutuhan oksigen medis,” ungkap legislator daerah pemilihan Banten III ini.

Sebelumnya, terkait petaka kelangkaan oksigen ini, Ketua DPR Puan Maharani mendesak pemetintah untuk mengeksekusi kebijakan mengalihkan oksigen untuk kebutuhan industri menjadi oksigen medis.

“Pemerintah sudah memutuskan 90 persen produksi oksigen nasional akan digunakan untuk kebutuhan medis. Kebijakan ini harus segera dieksekusi untuk mengantisipasi situasi darurat seiring terus meningkatnya kasus Covid-19 dan kebutuhan oksigen di rumah sakit,” ucap Puan.

Lebih lanjut, Puan meminta pengawasan pasokan oksigen dari produsen ke konsumen diefektifkan, sehingga tak terjadi penumpukan pada satu pihak, sedangkan pihak lain terjadi kekurangan.

Saat ini, kekurangan oksigen banyak dialami rumah sakit di Pulau Jawa sehingga pengalihan sementara persediaan oksigen dari luar wilayah ke Pulau Jawa bisa menjadi pertimbangan.

Puan mengingatkan upaya mengatasi kelangkaan oksigen tidak hanya difokuskan untuk pasokan rumah sakit, mengingat banyak anggota masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing membutuhkan oksigen.

“Perlu diingat bahwa ada masyarakat penderita Covid-19 bergejala sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dan membutuhkan oksigen. Ada baiknya pemerintah mempertimbangkan untuk menyelenggarakan sentra-sentra isi ulang oksigen demi memenuhi kebutuhan mereka,” tegas Puan.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan