Jakarta, Semartara.News – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali berlakukan Izin pertunjunkan music atau live music di restoran dan cafe.
Terkait dikeluarkannya izin Live Music, pengelola cafe Kotak Tebet, Budi menyambut gembira kebijakan yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta.
“Benar sudah ada pelonggaran dan kami sudah menyelenggarakan ‘live music’ dengan protokol kesehatan,” ujar Budi di Jakarta, Kamis (10/6/2021).
Menurutnya, “live music” merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kafe dan restoran karena membuat pengunjung merasa nyaman dan betah untuk berlama-lama.
“Tentunya hal ini akan menguntungkan bagi kami,” tutur Budi.
Lanjutnya, para pemain musik sendiri bukanlah grup band yang terkenal, tetapi memang mereka memiliki bakat dan minat untuk bernyanyi.
“Kami mewadahi mereka untuk menyalurkan hobinya bermain musik dan bernyanyi, sehingga ikut membantu mengorbitkan mereka,” kata Budi.
Budi mengatakan, para pemain memang memiliki bakat bernyanyi dan bermain musik, tetapi mereka tidak memiliki tempat untuk menyalurkan bakatnya tersebut.
“Jadi mereka kami fasilitasi . Mereka dapat makan dan minum gratis dan juga dapat ‘fee’,” kata Budi.
Alat musik yang digunakan seperti gitar, sulit, dan lain sebagainya mereka bawa, sedangkan lainnya seperti sistem suara, mic dan piano sudah kami sediakan.
“Kapasitas personel ‘live music’ juga kami batasi hanya empat sampai lima orang saja,” jelas Cafe Kotak Tebet ini.
Berdasarkan pengamatan, cafe yang berlokasi di Tebet ini terdiri dari tiga lantai, sedangkan panggung musik di tempatkan di lokasi paling atas (roof top).
Lantai satu menggunakan fasilitas pendingin ruangan, lantai dua tanpa pendingin ruangan, lantai tiga untuk keperluan rapat.
Menurutnya lagi, cafe Kotak Tebet dibuka dari jam 08.00-21.00 setiap harinya, serta “live music” dari jam 19.00-21.00.
Kapasitas kafe juga dibatasi menjadi 50 persen, kalau biasanya 100-150 pelanggan saat ini hanya 50-60 pengunjung.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 pelanggan wajib menerapkan protokol kesehatan seperti bersedia diperiksa suhu tubuhnya, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Bahkan satu jam menjelang kafe tutup, petugas akan mengingatkan kepada pengunjung, jelas Budi.