Banjarmasin, Semartara.News – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendatangi Kalimantan Selatan (Kalsel), untuk menyemangati dua Pasangan Calon Kepala Daerah di Provinsi tersebut yang harus pemungutan suara ulang (PSU).
“Sebagai Partai Politik (Parpol), saya kira wajar minimal memberikan spirit atau dukungan secara moril kepada Paslon yang kita usung,” ujar AHY sebagaimana dikutip dari LKBN Antara di Banjarmasin, Senin (26/4/2021).
“Kedua paslon tersebut sengaja tidak saya ikutkan dalam temu wicara ini, khawatir kalau mengundang fitnah,” lanjut putra sulung Presiden ke-6 Republik Indonesia, H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Ia berharap, kedatangannya ke Kalsel dalam rangkaian Safari Ramadhan 1442 Hijriah, dapat mendorong kemenangan kedua Paslon Kepala Daerah tersebut. “Dari sejumlah Paslon Kepala Daerah yang melaksanakan Pilkada Tahun 2020 di Indonesia, sekitar 50 persen yang diusung Demokrat menang (belum termasuk dua Paslon di Kalsel yang PSU),” ungkapnya.
“Kita berharap, dua Paslon di Kalsel yang PSU juga menang. Kalau menang berarti lebih 50 persen usungan Demokrat memperoleh kemenangan,” kata AHY.
Sebagai informasi, Kedua Paslon Kepala Daerah di Kalsel yang PSU dari dukungan Partai Demokrat, yaitu tingkat Provinsi atas nama H Denny Indrayana berpasangan dengan H Defri Derajat, disingkat H2D nomor urut dua (2). Kemudian yang memperebutkan Wali Kota/Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina (Petahana), berpasangan dengan H Ariffin Noor.
Pelaksanaan PSU tingkat Provinsi direncanakan 9 Juni 2021, atau paling lambat 60 hari kerja sejak Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia 19 Maret lalu. Untuk Banjarmasin paling lambat 30 hari kerja terhitung sejak Putusan MK 22 Maret lalu.
Pada Pilgub/Pilwagub Kalsel 2020 ada dua Paslon, masing-masing H Sahbirin Noor (petahana), bersama mantan Wali Kota Banjarmasin, H Muhidin, dengan singkatan BirinMu nomor urut satu (1), dan Denny Indrayana – H Defri Derajat.
Sedangkan di Kota Banjarmasin, ada empat Paslon Wali Kota/Wakil Wali Kota, masing-masing Ibnu Sina – Ariffin Noor, Hj Ananda – H Mushsaffa Zakir, H Abdul Haris – Ilham Noor, serta satu paslon jalur perseorangan/independen H Khairul Saleh – Habib Muhammad Ali.