Purwokerto, Semartara.News – Manajemen PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, melakukan pengecekan kondisi Terowongan Ijo di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, guna memastikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran perjalanan kereta api.
“Pemeriksaan lintas ini rutin dan terus-menerus kami lakukan untuk meningkatkan keamanan serta keselamatan perjalanan kereta api,” kata Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto, Joko Widagdo sebagaimana diberitakan oleh LKBN Antara, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (17/4/2021) malam.
Ia mengatakan dalam pemeriksaan yang dilakukan pada Sabtu (17/4) siang, pihaknya berjalan kaki dari Stasiun Ijo menuju Terowongan Ijo. Menurut dia, pemeriksaan atau pengecekan yang dilakukan meliputi kondisi rel, bantalan, termasuk saluran air di dalam Terowongan Ijo. “Pemeriksaan saluran air untuk memastikan tidak adanya sumbatan yang dapat mengakibatkan terjadinya genangan karena saat sekarang masih sering turun hujan,” katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan kondisi Terowongan Ijo saat sekarang jauh lebih baik dibanding sebelumnya karena merupakan terowongan baru dan posisi rel lebih tinggi dibandingkan dengan terowongan lama yang sempat terendam genangan air beberapa tahun lalu.
Dalam hal ini, Terowongan Ijo baru yang pembangunannya selesai pada 2020 itu berada di sebelah utara terowongan lama yang dibangun pada 1885-1886.
Terowongan Ijo yang saat sekarang difungsikan (terowongan baru) memiliki panjang 581 meter dengan diameter 9 meter itu terdiri atas dua jalur kereta api, sedangkan terowongan lama yang sudah tidak difungsikan memiliki panjang 580 meter dan hanya terdiri atas satu jalur kereta api.
Lebih lanjut, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ayep Hanapi mengatakan pemeriksaan rutin tersebut tetap dilakukan meskipun saat Lebaran 2021 tidak ada masa angkutan Lebaran.
Dalam pemeriksaan tersebut, kata dia, pihaknya tidak menemukan permasalahan menonjol di sepanjang lintas atau jalur kereta api.
“Kemarin, kami melakukan pemeriksaan Terowongan Notog dan Terowongan Kebasen termasuk jalan dan jembatan, pemeriksaan rutin, meskipun besok tidak ada angkutan lebaran. Kami menyesuaikan instruksi pemerintah, mulai tanggal 6-17 Mei tidak boleh mudik, untuk perjalanan kereta api luar biasa (KLB), kami menunggu dari pusat,” katanya.
Disinggung mengenai pengoperasikan kereta api aglomerasi di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto pada masa larangan mudik lebaran, dia mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat apakah KA Kamandaka dan KA Joglosemarkerto tetap ikut dibatalkan perjalanannya ataukah ada kebijakan lainnya.
“Sementara untuk penjualan tiket kereta api, di-running sampai tanggal 5 Mei,” katanya.