Nama Baru Tol Japek II Elevated Diharap Mampu Dongkrak Kerjasama RI-UEA

Tol Japek II Elevated
Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah Saled Obeid Al Dhaheri (kiri) bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno (tengah) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menghadiri peresmian pergantian nama tol Jakarta-Cikampek II layang di Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/4/2021). Tol layang Japek resmi berubah nama menjadi Jalan Layang MBZ (Mohamed Bin Zayed). (Foto - Antara/Fakhri Hermansyah)

Jakarta, Semartara.NewsKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), berharap, penetapan nama baru tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek II elevated, menjadi jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed, dapat meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahardian, mengatakan, perubahan nama ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR Nomor 417 KPTSM tanggal 8 April 2021 lalu.

“Dengan diresmikannya nama jalan ini, semoga dapat meningkatkan kerja sama dan hubungan diplomatik antara Indonesia dan UEA,” ujar Hedy dalam keterangan tertulis yang dikutip dari LKBN Antara di Jakarta, Senin (12/4/2021).

Jalan tol Japek II elevated ini, kata Hedy, memiliki panjang 36,4 kilometer dan konstruksinya dikerjakan sejak awal 2017, kemudian diresmikan Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019.

“Dengan kepadatan lalu lintas sebesar 200 ribu kendaraan perhari, jalur ini merupakan urat nadi perekonomian Indonesia, dan berada di kawasan industri dan permukiman yang berkembang pesat di timur Jakarta,” jelas Hedy.

Jalan Tol Japek II Elevated yang telah beroperasi tersebut, telah menjadi salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di ruas vital. Ruas tol itu juga merupakan jalan tol layang terpanjang, dan menjadi jalan tol bertingkat yang pertama di Indonesia.

Jalan tol tersebut, untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.

Peresmian penamaan jalan layang terpanjang di Indonesia ini, dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pada Senin (12/4/2021), di lokasi akses masuk jalan layang tol arah Cikampek KM 10 A Jakarta-Cikampek.

Peresmian perubahan nama jalan layang tersebut, ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, yang didampingi oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk indonesia, Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur.

Tinggalkan Balasan