Salah satu atraksi Reog Ponorogo dalam Festival Seni Budaya Tradisional dan Pasar Rakyat Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang.
SEMARTARA, Tangerang (5/11) – Pembukaan Festival Kesenian Tradisional dan Pasar Rakyat oleh Kelompok Kerja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang di Panggung Mardi Gras Citra Raya, Sabtu (4/11) dimeriahkan oleh tarian barong dari Grup Barongan Blora Alap-Alap Cahyo Budoyo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.
Tarian kreasi yang mengadopsi dari kesenian Barongan Blora ini, dimainkan oleh anak-anak, baik mulai dari para penggamelnya hingga penarinya. Ketua Panitia Festival Seni Tradisional dan Pasar Rakyat, Widi Hatmoko mengaku bangga dengan penampilan anak-anak yang dengan piawai memainkan gamelan, serta membawakan tarian dengan serius. Karena, menurut pria yang juga sebagai seniman di Dewan Kesenian Tangerang ini, di usia mereka yang masih anak-anak sudah mencintai kesenian tradisi.
“Ini adalah generasi emas, dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian tradisional, dan harus kita apresiasi,” ujar Widi Hatmoko.
Ia juga mengungkapkan, di era moderen saat ini, pelaku seni tradisional, terutama anak-anak sudah semakin jarang, apalagi di daerah perkotaan, seperti Jakarta, Tangerang dan sekitarnya. Karena selain kurangnya perhatian dari pemerintah, pengaruh moderenisasi zaman juga menjadi salah satu penyebab anak-anak kurang tertarik dengan kesenian-kesenian tradisional.
“Anak-anak lebih banyak bermain game, gadget, atau malah mengikuti gaya hidup yang mereka dapat dari berbagai tayangan di televisi. Ini juga menjadi keprihatinan kita bersama,” katanya.
Untuk itu, lanjut Widi, selain memberikan hiburan kepada masyarakat, dan memberikan ruang untuk para pelaku seni tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang ini, Festival Seni Tradisional dan Pasar Rakyat ini juga memberikan pendidikan tentang budaya kepada masyarakat.
“Kami berharap, kegiatan ini akan diikuti oleh pihak-pihak lain, agar geliat seni dan budaya tradisional ini tetap lestari, dan ada generasi penerusnya,” tandasnya.
Sementara, Anggota DPRD Provinsi Banten, Ananta Wahana yang memberikan sambutan dalam acara pembukaan Festival Seni Tradisional dan Pasar Rakyat mengaku sangat megapresiasi kegiatan yang digagas oleh para awak media yang tergabung dalam Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang tersebut. Karena, di tengah-tengah kesibukannya mencari berita, ternyata masih ada kepeduliannya terhadap seni dan budaya tradisional, tidak hanya dalam karya jurnalistik, tapi juga diimplementasikan lewat kegiatan yang nyata.
Bicara soal seni dan budaya tradisional, Ananta mengaku, tidak lepasa dari rasa kebhinekaan, karena ini merupakan salah satu media atau alat pemersatu bangsa. Seni dan budaya tradisional, kata Ananta, juga merupakan identitas diri sudatu bangsa. Untuk itu, ia berharap, seni dan budaya tradisional harus tetap dilestarikan. (Sayuti)
Baca juga: