Jual Beli Online Mulai Pengaruhi Binsis Pasar Tardisional

Ilustrasi Toko Online

SEMARTARA, Tangerang (11/10) – Pesatnya Perkembangan e-Comercy di Indonesia, mulai mempengaruhi pasar tradisional. Transaksi pasar tradisional tercatat terus mengalami penurunan setiap tahunya.

Perkembangan teknologi dalam perdagangan ini sangat dirasakan oleh para pelaku bisnis. Berdasarkan data statistik dari Katadata menyebutkan transaksi e-Comercy setiap tahunnya terus mengalami peningakatan sekitar 500%.

Pada tahun 2016, penjualan e-Comercy Indonesia tercatat sekitar Rp 65 triliun dan dipredikisi pada tahun ini akan mencapai Rp 110 Triliun. Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah yang terus melakukan pengembangan terhadap pasar online dengan membuat road map pasar online Indonesia.

Di tengah perkembangan bisnis online tersebut ternyata juga menggerus transaksi penjualan di pasar tradisional. Berdasarkan data yang sama menujukan bahwa terjadi pengurangan transasksi tiap tahunya.

Penjualan ritel nasional periode Januari-Juni 2017 mengalami perlambatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Data Nielsen Retail Audit dalam presentasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk menunjukkan bahwa penjualan ritel nasional pada semester I tahun ini hanya tumbuh 3,7 persen dari sebelumnya sebesar 10,2 persen.

pasar tradisional tentunya yang mengalami perlambatan pertumbuhan penjualan eceran di pasar tradisional dalam enam bulan pertama 2017 yang mengalami perlambatan hingga 2,9 persen dari sebelumnya mencapai 9,4 persen.

Meskipun lesunya perekonomian domestik dan turunnya daya beli masyarakat telah berdampak terhadap penjualan eceran di tanah air, namun data tersebut tentunya menjadi peringatan bagi para pelaku pasar untuk memperhatikan trend perpindahan pasar ke dunia jual beli online.

Menanggapi hal ini, Khalid Ghani, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, mengatakan, hal tersebut merupakan buah simalakama. Pada satu sisi tidak mungkin merubah pasar tradisional masuk kedalam jual beli online. Karena basisnya cara berjualannya berbeda.

“Sisi lain, tentunya akan sangat sulit menjalankan perdagangan tanpa adanya bantuan teknologi di era digital saat ini. Hal ini tentunya harus menjadi permaslahan yang mesti dicari penyelsaiannya,” katanya.

Khalid melanjutkan, hal yang paling mungkin dilakukan oleh pasar tradisional adalah mendekatkan pasar ke tengah masyarakat. Baik itu dengan cara pasar keliling atau pasar mobile.”saya tentunya berharap, semua pengusaha di pasar tradisional agar melek teknologi. Karena kalau tidak tentunya akan terlibas oleh keadaan,” pungkasnya. (Sayuti)

Baca juga:

  1. Ikuti Proses Verifikasi ke KPUD, DPC PDIP Kabupaten Tangerang Siap Menangkan Pemilu 2019
  2. 1. 040 Buah KTA PDI Perjuangan Diantar ke KPU Tangsel
  3. Andika Hazrumy: Penyebab Guru Honorer ‘BO’ Karena Masih Kurangnya Kesejahteraan

Tinggalkan Balasan